• Minggu, 21 Desember 2025

Buka KTT BRICS, Presiden Brasil Bawa-Bawa Nama Bandung

Photo Author
- Senin, 7 Juli 2025 | 06:15 WIB
Presiden Brasil Lula da Silva membuka KTT BRICS 2025. (BRICS)
Presiden Brasil Lula da Silva membuka KTT BRICS 2025. (BRICS)

"Ini bukti bahwa dana untuk Agenda 2030 sebenarnya ada, hanya tidak jadi prioritas politik. Selalu lebih mudah berinvestasi dalam perang daripada dalam perdamaian,” ujarnya.

Brasil menjadi tuan rumah KTT BRICS untuk keempat kalinya, tetapi kali ini berlangsung di tengah ketegangan geopolitik dunia.

Presiden Lula menyebut sistem kesehatan global sedang diserang, hukum internasional kehilangan wibawa, dan Dewan Keamanan PBB makin tidak relevan.

Ia juga mengkritik keras tindakan militer Israel di Gaza yang menurutnya bersifat genosidal.

Meski menegaskan tidak ada yang membenarkan aksi terorisme oleh Hamas, Lula menyatakan dunia tidak bisa tinggal diam terhadap pembunuhan warga sipil dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.

Baca Juga: Tiba di Brasil, Presiden Prabowo Disambut Karpet Merah dan Upacara Kehormatan Militer

Solusi, menurutnya, hanya bisa dicapai melalui pengakhiran pendudukan Israel dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat berdasarkan perbatasan 1967.

Lula juga menyoroti konflik lain yang diabaikan dunia internasional, seperti di Haiti.

Ia mendorong penguatan kembali peran PBB di sana, tak hanya dalam keamanan, tetapi juga dalam pembangunan.

Di tengah semua krisis itu, Lula menyatakan BRICS punya peluang untuk membangun model baru tata kelola global yang lebih demokratis dan representatif.

Baca Juga: Momen Diaspora Indonesia di Brasil Berbincang Hangat dengan Presiden Prabowo: Cerita tentang Keluarga

Ia menyerukan reformasi menyeluruh atas Dewan Keamanan PBB, termasuk penambahan anggota tetap dari Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Karibia.

“Ini bukan sekadar soal keadilan. Ini soal kelangsungan hidup sistem PBB itu sendiri,” ujarnya.

Ia menegaskan, penundaan reformasi hanya akan membuat dunia semakin tidak stabil dan berbahaya.

“Itulah semangat yang kami usung dalam 'Call to Action on Global Governance Reform' yang diluncurkan Brasil di bawah kepemimpinan G20,” ujarnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X