• Senin, 22 Desember 2025

Donald Trump Bantah Wacana Insentif Ekonomi untuk Iran, Sebut Sebagai Hoax

Photo Author
- Minggu, 29 Juni 2025 | 19:00 WIB
Presiden AS, Donald Trump, mendesak penduduk Teheran untuk mengungsi pada Senin malam. (IG.com Donald Trump)
Presiden AS, Donald Trump, mendesak penduduk Teheran untuk mengungsi pada Senin malam. (IG.com Donald Trump)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah laporan yang menyebut dirinya sedang mempertimbangkan pemberian insentif ekonomi kepada Iran sebagai imbalan atas penghentian peningkatan kadar uranium negara tersebut.

Mengutip CNBC International, Minggu 29 Juni 2025, sebelumnya beredar kabar bahwa pemerintahan Trump tengah menjajaki proposal sementara yang memungkinkan Iran memperoleh bantuan hingga USD30 miliar dari negara-negara kawasan untuk mendukung program nuklir sipil.

Kesepakatan itu disebut-sebut akan menjadi perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Trump, yang sebelumnya menarik AS keluar dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau kesepakatan nuklir Iran era Obama pada 2018.

Baca Juga: Kadis PUPR Sumut, Topan Ginting Raup Komisi 4 Persen dari Rp231,8 M Proyek PUPR Sumatera Utara

Namun, Trump langsung membantah laporan tersebut melalui platform Truth Social pada Jumat malam waktu setempat.

“Saya tidak pernah mendengar ide konyol ini dan itu hanya HOAX lain yang dikeluarkan oleh berita palsu,” tulis Trump.

Penolakan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran, pasca pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengklaim kemenangan dalam konflik melawan Israel.

Trump merespons keras pernyataan tersebut dan menyebut klaim Khamenei sebagai "kebohongan terang-terangan".

Baca Juga: Prabowo Resmikan Groundbreaking Proyek Baterai EV Terbesar se-Asia Senilai Rp96 Triliun

“Mengapa yang disebut 'Pemimpin Tertinggi', Ayatollah Ali Khamenei, dari Negara Iran yang dilanda perang, mengatakan dengan begitu terang-terangan dan bodoh bahwa ia memenangkan perang dengan Israel, ketika ia tahu pernyataannya adalah kebohongan?” tulis Trump.

Meski membantah wacana insentif, Trump mengklaim bahwa pihak Iran tetap ingin bertemu dengannya untuk membahas sanksi yang saat ini menjerat negara tersebut.

“Mereka memang ingin bertemu saya, dan kami akan melakukannya dengan cepat,” ujar Trump saat menerima kunjungan para menteri luar negeri Republik Demokratik Kongo dan Republik Rwanda di Gedung Putih pada Jumat, 28 Juni 2025.

Trump menegaskan bahwa tekanan sanksi ekonomi telah berhasil membatasi ruang gerak Iran secara signifikan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Rp1,9 Juta Per Gram, Termurah 0,5 Gram Rp992 Ribu, Yuk Diborong!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X