KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Amerika Serikat secara mengejutkan mengucurkan bantuan sebesar USD30 juta (sekitar Rp489 miliar) kepada Gaza Humanitarian Foundation (GHF).
GHF adalah sebuah lembaga kemanusiaan kontroversial yang beroperasi di wilayah konflik Gaza.
Langkah ini langsung menuai pertanyaan, terutama karena bantuan tersebut diberikan tanpa prosedur ketat yang biasa diterapkan pada penerima hibah USAID.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Pemerintah akan Mewajibkan Platform Toko Online Potong Pajak Penjual
Bantuan Dipercepat, Audit Dilewati
Menurut laporan Reuters, 25 Juni 2025, kebijakan ini muncul dari arahan langsung Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS.
Dari total hibah, USD 7 juta sudah dicairkan sebagai tahap awal.
Biasanya, setiap organisasi penerima dana USAID harus melewati proses audit menyeluruh dan verifikasi independen untuk menghindari risiko penyelewengan atau keterkaitan dengan kelompok ekstremis.
Baca Juga: Gara-Gara Cikungunya, Belasan Pelancong dari Indonesia Bikin Taiwan Keluarkan Peringatan Nasional
Namun, GHF dikecualikan dari proses tersebut, dengan alasan kebutuhan mendesak di lapangan.
Keputusan ini memicu kontroversi di kalangan pejabat AS sendiri, yang menyoroti potensi konflik kepentingan dan lemahnya rekam jejak GHF dalam distribusi bantuan kemanusiaan.
Didukung Mantan Intelijen AS & Perusahaan Keamanan GHF bekerja sama dengan:
- Safe Reach Solutions, perusahaan logistik asal AS yang dipimpin mantan perwira CIA
- UG Solutions, perusahaan keamanan swasta yang mempekerjakan veteran militer bersenjata
Baca Juga: Catat, Garuda Indonesia Dipinjami Danantara Rp6,65 Triliun, Mau Tambah Ratusan Pesawat
Artikel Terkait
Bawa Bantuan untuk Gaza, Pasukan Israel Bajak Kapal Madleen, Culik Aktivis Kemanusiaan
Drone X-Intra, Senjata Baru Israel untuk Membunuh Rakyat Gaza Palestina
Tiba-Tiba Presiden AS Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran dan Israel
Iran Bantah Klaim Donald Trump: Tak Ada Gencatan Senjata dengan Israel!
Ledakan Mengguncang Iran Usai Presiden AS Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata dengan Israel