• Minggu, 21 Desember 2025

Internal AS Terpecah, Senator Bernie Sanders Tolak Serangan ke Iran: Trump, Jangan Ulangi Sejarah di Irak!

Photo Author
- Senin, 23 Juni 2025 | 18:46 WIB
Senator Bernie Sanders dari Partai Demokrat menolak aksi Presiden Donald Trump AS serang ke situs nuklir utama Iran.  (Saudi Gazette)
Senator Bernie Sanders dari Partai Demokrat menolak aksi Presiden Donald Trump AS serang ke situs nuklir utama Iran. (Saudi Gazette)

KONTEKS.CO.ID - Penolakan terhadap serangan AS ke 3 (tiga) situs nuklir Iran mulai muncul di internal Amerika Serikat. 

Aksi penolakan disampaikan Senator Bernie Sanders dari Partai Demokrat. 

Mengutip, Saudi Gazette, Senin 23 Juni 2025, Bernie Sanders menarik persamaan antara serangan udara AS di Iran pada akhir pekan ini dan invasi Irak pada 2003.

Baca Juga: Kader PSI Sebut Jokowi Kiai, Kualat Bertarung Perebutkan Kursi Ketua Umum

Ia mengatakan kepada masyarakat Texas, "Kita tidak boleh membiarkan sejarah terulang."

Senator progresif Vermont tersebut berbicara di balai kota di Fort Worth sebagai bagian dari tur "Memerangi Oligarki". Ia menyoroti bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Donald Trump menggunakan bahasa yang mirip seputar serangan di Iran dengan apa yang dikatakan Netanyahu dan Presiden George W Bush saat itu seputar invasi AS ke Irak pada tahun 2003.

Sanders mengutip kesaksian Kongres Netanyahu dari tahun 2002, di mana pemimpin Israel itu berkata, "Tidak diragukan lagi bahwa Saddam (Hussein) sedang mencari senjata nuklir." 

Baca Juga: Amerika Serikat Bantu Israel Serang Iran, Prabowo Siapkan Evakuasi WNI dari Kawasan Konflik

Sanders kemudian menekankan bagaimana George Bush berkata, "Rezim Saddam sedang mencari bom nuklir." Kemudian Bush menganjurkan serangan pendahuluan. 

"Merujuk pada analogi yang dibuat oleh presiden saat itu bahwa Amerika Serikat tidak mampu menunggu bukti kuat yang dapat muncul dalam bentuk awan jamur," ujarnya.

"Tidak ada senjata pemusnah massal yang pernah ditemukan," lanjut Sanders. "Perang itu didasarkan pada kebohongan. Kebohongan yang membuat kita kehilangan 4.500 pemuda Amerika, 32.000 orang terluka, dan triliunan dolar AS."

Baca Juga: Spek Tampan Morbidelli C252V: Cruiser Gagah Bergaya Retro Modern

Bush pada 2003 mengumumkan invasi ke Irak dengan dalih melucuti senjata pemusnah massal, sebuah klaim yang kemudian dibantah.

Netanyahu dan Trump sama-sama mengutip ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran, dengan Presiden AS mengatakan di hari Sabtu dari Gedung Putih, "Tujuan kami adalah penghancuran kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara sponsor teror nomor 1 di dunia."

Sanders, seorang independen yang berkoalisi dengan Demokrat, mengatakan kepada massa di Texas, “Saudara-saudari, kita tidak boleh membiarkan sejarah terulang kembali. Amerika Serikat menghadapi masalah besar di dalam negeri. Kita seharusnya menghabiskan uang dan tenaga kita untuk membangun kembali Amerika, bukan berperang melawan Iran.” ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X