KONTEKS.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan berhasil menyerang dan menjatuhkan bom di tiga lokasi situs nuklir Iran.
Kekinian, dia memperingatkan agar Iran tidak membalas serangan tersebut.
Kata Trump, Iran akan menghadapi "tragedi" yang belum pernah terjadi sebelumnya jika meluncurkan serangan balasan ke AS.
Baca Juga: Kaesang Bicara 4 Mata dengan Ayahnya di Solo, Hasilnya Jokowi Tak Jadi Caketum PSI
Dengan bangga, Trump mengatakan, serangan presisi besar-besaran terhadap situs nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan adalah keberhasilan militer yang spektakuler.
Dia bahkan mengeklaim, fasilitas-fasilitas tersebut hancur total.
"Iran, negara penindas di Timur Tengah, sekarang harus berdamai. Jika tidak, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah," tegas Trump, dalam pernyataan yang disiarkan secara nasional, menukil Anadolu, Minggu 22 Juni 2025.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Pemutihan Pajak Kendaraan Jabar Berakhir 30 Juni, Ini Risikonya Jika Absen
"Ini tidak bisa terus berlanjut. Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi bagi Iran, jauh lebih besar dari yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir," sambungnya.
Dikatakan Trump, masih banyak target di Iran yang tersisa.
Katanya, serangan ke tiga situs nuklir Iran pada adalah yang tersulit dari semuanya. Bahkan, mungkin paling mematikan.
Baca Juga: Spesifikasi Rudal Hipersonik Fattah Milik Iran: Senjata Strategis Penantang Dominasi Barat
Diketahui, AS menyerang 3 situs nuklir Iran tersebut pada Sabtu 21 Juni 2025.
"Tetapi jika perdamaian tidak datang dengan cepat, kita akan mengejar target-target lain itu dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan," tegas Trump lagi.
Artikel Terkait
Pesawat Kiamat Trump Melintasi Langit Amerika, Kode Rahasia ORDER01 Jadi Sorotan
Iran Bantah Serangan ke Rumah Sakit Israel, Tegaskan Hanya Targetkan Markas Militer IDF
Prabowo Tegaskan Hadir Forum St. Petersburg Bukan Tak Hormati G7, Indonesia Teman Semua Negara
Prabowo: Hasil Reformasi Regulasi dan Antikorupsi Picu Lonjakan Produksi Pangan
Takut Dibunuh Israel, Ayatollah Ali Khamenei Sumbunyi ke Bungker dan Tunjuk Ulama Senior Pengganti