Namun, setelah Kim menempuh jalur hukum, partai akhirnya kembali mencalonkannya.
Meskipun demikian, PPP masih terbelah dan dalam survei pra-pemilu, Kim tertinggal dari Lee.
Dalam pernyataan usai pencalonan, Kim menyatakan komitmennya untuk menyatukan pihak-pihak dan membentuk koalisi besar melawan Lee.
Kim juga berjanji akan mereformasi sistem politik, peradilan, dan manajemen pemilu guna memulihkan kepercayaan publik.
Kampanyenya berfokus pada menjadikan Korea Selatan lebih ramah terhadap bisnis lewat pemotongan pajak, pelonggaran regulasi, serta promosi teknologi baru dan energi nuklir.
Selain dua kandidat utama, ada juga beberapa calon presiden dari partai ketiga maupun independen.
Termasuk di antaranya Lee Jun-seok, mantan pemimpin PPP yang tahun lalu mendirikan Partai Reformasi Baru yang konservatif.
Isu utama bagi para pemilih adalah lesunya perekonomian dan naiknya biaya hidup. Pengangguran di kalangan pemuda melonjak, konsumsi menurun, dan ekonomi menyusut secara tak terduga pada kuartal pertama tahun ini.
Sebagian penyebabnya adalah perang dagang Trump, yang menghantam keras ekonomi Korea Selatan yang bergantung pada ekspor.
Ekspor Korea Selatan ke AS turun tajam pada awal April setelah tarif AS diberlakukan, dan maskapai terbesar di negara itu memperkirakan kerugian hingga USD 100 juta per tahun akibat situasi ini.
Meskipun pejabat dari kedua negara telah bertemu untuk membahas tarif, gejolak politik domestik kemungkinan memperlambat negosiasi dan menghambat kesepakatan perdagangan sampai presiden baru terpilih.
Karena itu, kedua kandidat utama fokus pada isu ekonomi, berjanji menstabilkan harga barang dan memperbaiki akses perumahan, pendidikan, dan lapangan kerja.
Namun, banyak persoalan lain yang harus dihadapi presiden berikutnya — seperti krisis demografi yang mendesak akibat masyarakat yang menua cepat dan tingkat kelahiran yang merosot, masalah yang juga melanda negara-negara tetangga seperti Jepang dan Tiongkok.
Keluhan umum dari pasangan muda dan individu lajang mencakup mahalnya biaya pengasuhan anak, ketimpangan gender, dan diskriminasi terhadap orang tua yang bekerja.
Artikel Terkait
Maduro Menang Pilpres Venezuela, Pengamat dari Afsel: Pemilihan yang Adil dan Transparan
Prabowo Kirim Kode Keras Maju Lagi di Pilpres 2029, Dia Bilang Ini Syaratnya