KONTEKS.CO.ID - Eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China terkait kebijakan tarif balasan atau resiprokal Presiden AS, Donald Trump kian memanas.
Sebelumnya, Presiden China, Xi Jinping membalas Tarif Trump yang membuat ketegangan meningkat.
Imbasnya, bea masuk impor barang antara AS-China melonjak melampaui 100 persen.
Baca Juga: Cair Sejak 5 Mei 2025! Ini Rincian Lengkap Dana KJP Plus Tahap 1 Tahun 2025
Terkini, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent dan kepala negosiator perdagangan Jamieson Greer akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng.
Pertemuan rencananya akan digelar di Jenewa, Swiss, pada akhir pekan ini.
Menukil Reuters, Bessent menuturkan pertemuan itu akan membicarakan langkah pertama menuju penyelesaian perang dagang yang mengganggu ekonomi global.
Baca Juga: Setop Impor, Presiden Prabowo Ungkap Sumber Energi Baru Indonesia dan Targetkan Swasembada BBM
Bessent juga menyebut, pertemuan pihaknya dengan negosiator China akan membahas pengurangan tarif yang lebih luas.
"Menurut saya ini akan menjadi de-eskalasi. Kita harus meredakan eskalasi sebelum kita dapat bergerak maju," kata Bessent di AS, mengutip Kamis, 8 Mei 2025.
Pembicaraan juga akan mencakup bea masuk atas produk-produk tertentu yang masuk dari China ke AS.
Kontrol ekspor dan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri pengecualian 'de minimis' atas impor bernilai rendah.
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi pihaknya telah setuju untuk bertemu dengan utusan AS.
Artikel Terkait
WNI Ditangkap di Makkah karena Ikut Promosi Iklan Haji Palsu
Konklaf 2025, Pemilihan Pemimpin Umat Katolik Dunia Pertama yang Berpusat di Eropa Sepanjang Sejarah
Vatikan Sebut Sinyal Asap Pertama Konklaf Akan Muncul Rabu Malam dari Cerobong, Ini Waktunya
Asap Hitam Kapel Sistina: Para Kardinal Gagal Memilih Paus Baru di Hari Pertama Konklaf
Profil 5 Kardinal Tertua di Konklaf 2025, Salah Satunya Pernah Jadi Saingan Paus Fransiskus