• Senin, 22 Desember 2025

MUI Ajak Umat Beragama Mendoakan dan Mengenang Kontribusi Paus untuk Kemanusiaan dan Perdamaian Dunia

Photo Author
- Selasa, 22 April 2025 | 09:30 WIB
Ketua MUI Sudarnoto Abdul Hakim mengapresiasi sikap tegas Paus Fransiskus membela rakyat Palestina di Jalur Gaza. (MUI)
Ketua MUI Sudarnoto Abdul Hakim mengapresiasi sikap tegas Paus Fransiskus membela rakyat Palestina di Jalur Gaza. (MUI)


KONTEKS.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan duka citanya atas wafatnya pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus. Sekaligus mengajak umat beragama untuk mengenang dan mendoakan Beliau.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, pada pernyataan resminya mengajak umat beragama agar mendoakan dan mengenang kontribusi besar Paus Fransiskus terhadap kemanusiaan serta perdamaian dunia.

“Ikut berduka dan belasungkawa yang mendalam. Semoga ini adalah kepulangan abadi yang menenteramkan bagi Paus. Rest in peace,” katanya mengutip laman MUI, Selasa 22 April 2025.

Baca Juga: Sejarah dan Tujuan Hari Bumi yang Diperingati Setiap Tanggal 22 April

Sudarnoto juga menegaskan kematian adalah takdir setiap manusia. Perjalanan hidup mendiang adalah bagian dari pengabdiannya yang panjang dalam menebar nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Menurut dia, wafatnya Beliau merupakan langkah penting menuju kepulangan yang tenang kepada Tuhan. Dia menyebut kepergian Paus sebagai kehilangan besar bagi umat manusia, terlebih di tengah krisis multidimensi yang tengah melanda dunia.

Ulama MUI itu menilai sosok Paus sangat relevan dalam memberikan arah moral bagi umat dan peradaban agar tak terjerumus dalam kehancuran. 

Baca Juga: Bukan Pneumonia, Vatikan Ungkap Penyakit yang Membuat Paus Fransiskus Wafat

“Kehadirannya sangat relevan memberikan petunjuk dan jalan bagi umat dan peradaban agar terselamatkan,” cetusnya.

Dirinya ikut menyoroti keberpihakan Paus terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Ia pun memuji ketegasan mendiang dalam mengecam genosida dan kekerasan, termasuk tragedi kemanusiaan di Gaza.

"Paus, merupakan pemimpin agama yang tegas dalam membela hak asasi manusia dan menyerukan keadilan," puji Sudarnoto.

Baca Juga: Menpora Minta PP PBSI Lakukan Bidding Tuan Rumah Piala Sudirman 2027

Semua Kekuatan Agama Wajib Membela Kemanusiaan

Dia menambahkan, semua kekuatan agama, meski berbeda keyakinan, harus mampu bersatu membela kemanusiaan dan mempererat persaudaraan lintas iman (human fraternity).

Misi ini perlu didukung dengan penguatan landasan teologis agar tidak sekadar simbolis. Tetapi menjadi gerakan spiritual yang berdampak nyata.

Sudarnoto juga menghargai kepedulian Paus terhadap penderitaan rakyat Palestina. Ia menilai sikap serta seruannya agar menghentikan genosida di Gaza sebagai bentuk keberpihakan terhadap nilai-nilai keadilan yang luhur.

Baca Juga: Unggah Foto Kebersamaan, KH Haedar Nashir Akui Paus Fransiskus Tokoh Katolik yang Sederhana dan Humoris

“Keprihatinan Paus yang mendalam, khususnya terkait dengan penghancuran Gaza, tuntutannya untuk menghentikan genosida, gagasannya tentang perdamaian dunia, dan hasrat tingginya untuk human fraternity, semuanya sejalan dengan sikap MUI,” bebernya.

Karena itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat lintas agama agar melanjutkan semangat dan perjuangan Paus dalam membela kemanusiaan.

Dia mengingatkan, tantangan kepemimpinan agama ke depan bakal kian besar. Sehingga perlua menguatkan dialog dan kolaborasi lintas agama. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X