KONTEKS.CO.ID - Masyarakat dunia memeringati Hari Bumi setiap tanggal 22 April. Peringatannya sebagai momentum agar publik kembali sadar terhadao pentingnya mereka menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk peringatan tahun ini, Hari Bumi jatuh di hari ini, Selasa 22 April 2025. Peringatannya bukan seremonial belaka, melainkan jadi pengingat kembali bahwa Bumi dihuni tak hanya tempat tinggal, tapi juga warisan yang wajib dijaga untuk generasi anak cucu mendatang.
Sejak Kapan Tanggal 22 April Menjadi Hari Bumi?
Berdasarkan situs resmi Earth Day, peringatan tersebut pertama kali dicetuskan Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin, AS, pada tahun 1970.
Baca Juga: Bukan Pneumonia, Vatikan Ungkap Penyakit yang Membuat Paus Fransiskus Wafat
Saat itu peringatannya bertujuan sebagai perayaan tahunan guna menghormati beragam pencapaian dalam gerakan pelestarian lingkungan. Plus, meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjaga sumber daya alam demi masa depan.
Ide Nelson datang akibat insiden minyak tumpah dalam volume besar di Santa Barbara, California, di Januari 1969. Ini adalah insiden lingkungan terbesar di Amerika saat itu.
Bahkan sampai sekarang tercatat sebagai musibah terburuk di negara bagian California. Musibah inilah yang memberikan ide Nelson dalam memunculkan gerakan perlindungan terhadap lingkungan.
Baca Juga: Menpora Minta PP PBSI Lakukan Bidding Tuan Rumah Piala Sudirman 2027
Nelson terinspirasi aksi mahasiswa yang berdemonstrasi menentang perang kala itu. Maka, isu lingkungan pun diangkatnya dengan metode yang sama.
Ia juga mendorong para dosen dan mahasiswa mengadakan diskusi khusus yang berhubungan dengan keadaan lingkungan.
Kemudian Nelson memilih tanggal 22 April 1970 sebagai momen yang tepat. Sebab tanggalnya berada di antara libur musim semi dan ujian akhir semester mahasiswa. Ini akan memungkinkan lebih banyak mahasiswa yang bergabung di dalamnya.
Baca Juga: Unggah Foto Kebersamaan, KH Haedar Nashir Akui Paus Fransiskus Tokoh Katolik yang Sederhana dan Humoris
Hasilnya, ide Nelson tumbuh dan berhasil menarik perhatian jutaan penduduk AS. Di Hari Bumi pertama, warga antusias terlibat pada beragam aksi. Mulai dari aksi bersih-bersih sungai, demonstrasi serta edukasi lingkungan.
Sejak hari itu, Hari Bumi bukan hanya milik masyarakat Amerika. Namun sudah menjadi aksi global yang mengajak seluruh warga dunia agar lebih perhatian pada kelangsung hidup Bumi.
Umumnya memang diperingati pada 22 April, tapi ada juga yang memperingati Hari Bumi pada momen ekuinoks musim semi. Yaitu, saat Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.
Baca Juga: Kardinal Suharyo Cerita Kesederhanaan Paus yang Tak Banyak Orang Tahu: Tinggalkan Istana Kepausan, Rayakan Ulang Tahun dengan Pengemis
Di sisi lain, PBB menetapkan peringatannya pada tanggal 20 Maret. Keputusa itu merujuk ide John McConnell pada 1969. Kebiasaan itu terkenal dengan nama Ekuinoks Maret.
Dikordinasikan Earth Day Network, sudah lebih dari 175 negara yang merayakannya. Tetapi di Tanah Air, kesadarannya belum seramai Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang selalu dirayakan pada tanggal 5 Juni.
Tujuan Peringatan
Peringatannya bertujuan untuk mendorong kesadaran manusia akan isu lingkungan. Yakni, membuat warga dunia sadar akan pentingnya melindungi planet yang kita pijak dari kerusakan.
Baca Juga: Baca Peluang di Musim Haji 2025, Indosat Bikin Paket Tri Ibadah
Dengan adanya kesadaran, maka bisa mendorong manusia mengubah perilaku gaya hidupnya supaya lebih ramah lingkungan. ***
Artikel Terkait
Cara Menjaga Keseimbangan Ekosistem Lingkungan Hidup
Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Upaya Memperpanjang Siklus Hidup Plastik
Mengenang Uyus Setia Bhakti, Pendekar Lingkungan Hidup Penjaga Kelestarian Sungai Cisadane
Mengenal Carbon Capture and Storage atau CCS: Pertanyaan Lingkungan Hidup yang Gibran Tanyakan di Debat Cawapres Bertema Ekonomi
Pemerintah Dorong Percepatan Proyek Listrik Panas Bumi di Maluku, Lokasinya Pulau Buru dan Tulehu