• Minggu, 21 Desember 2025

Gencatan Senjata Sampai Bau Mayat di Jalan, Begini Kondisi Mengenaskan Myanmar Usai Dilanda Gempa

Photo Author
- Senin, 31 Maret 2025 | 08:00 WIB
Dampak gempa myanmar, di jalan-jalan tercium bau mayat (x.com/ @mynewshub)
Dampak gempa myanmar, di jalan-jalan tercium bau mayat (x.com/ @mynewshub)

KONTEKS.CO.ID - Myanmar kini dalam kondisi mengenaskan usai diguncang gempa 7,7 magnitudo (M). Bangunan runtuh dan mayat-mayat yang tertimpa rerentuhan mulai membusuk.

Gempa M 7,7 itu terjadi di Sagaing yang terletak dekat kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay, pada Jumat, 28 Maret 2025. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah di Myanmar hingga menyebabkan 1.644 orang tewas.

Selain itu, ada 3.408 orang yang dilaporkan hilang. Pencarian korban terkendala peralatan, kerusakan jalan hingga perang saudara yang terjadi di Myanmar.

Baca Juga: Terbukti Bunuh Kekasihnya, Sikap Oknum TNI AL Pacar Juwita Dibongkar Kakak Korban Hingga Tak Hadir Saat Lamaran

Salah satu infrastruktur yang rusak ialah Jembatan Ava yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing di Mandalay, Myanmar. Jembatan itu ambruk akibat gempa M 7,7.

Dilansir AFP, Minggu,30 Maret 2025, Jembatan Ava yang merupakan peninggalan kolonial Inggris sejak 100 tahun lalu terlihat roboh dan jatuh ke sungai.

Gencatan Senjata

Gempa itu telah membuat pejuang antikudeta di Myanmar mengumumkan gencatan senjata parsial selama 2 minggu. Pengumuman ini disampaikan saat militer Myanmar mulai melakukan operasi penyelamatan dan penyaluran bantuan.

Baca Juga: Fenomena Ormas Palak THR Jelang Idul Fitri, Sosiolog UGM: Ketimpangan Sosial Makin Melebar

"Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) akan menerapkan jeda dua minggu dalam operasi militer ofensif, kecuali untuk tindakan defensif, di daerah yang terkena dampak gempa bumi mulai 30 Maret 2025," kata 'Pemerintah Persatuan Nasional' bayangan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Minggu 30 Maret 2025.

Mereka menyatakan akan bekerja sama dengan PBB dan lembaga lain untuk memastikan keamanan, transportasi, serta pendirian kamp penyelamatan dan medis sementara di daerah yang dikuasainya. Kelompok antikudeta telah merebut beberapa wilayah di Myanmar dari pasukan junta militer.

Militer Myanmar telah terlibat dalam perang saudara di berbagai bidang sejak kudeta terhadap pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Perang ini ditentang oleh PDF dan organisasi etnis bersenjata.

Baca Juga: Cha Eun Woo dan Manajernya Dituduh Tusuk Kim Sae Ron dari Belakang: Kau akan Masuk Neraka

Banyak di antara kelompok yang anti-junta militer itu telah berperang selama beberapa dekade. 'Pemerintah Persatuan Nasional' sebagian besar terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan setelah berusaha mengalahkan junta.

Bau mayat yang membusuk mulai tercium di jalan-jalan Mandalay hari ini. Tim penyelamat dan warga terus bekerja keras membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan korban selamat usai dua hari gempa terjadi.

Melansir dari Associated Press (AP), Minggu, 30 Maret 2025 tim penyelamat memperkirakan masih banyak orang lainnya terkubur di bawah reruntuhan. Guncangan gempa juga telah merusak infrastruktur seperti bandara kota sehingga menghambat upaya pengiriman bantuan.

Baca Juga: Respons Hilangnya Rendang yang Dimasak Willie Salim di Palembang, Ustaz Abdul Somad: Konspirasi!

Pengiriman bantuan lewat jalur darat juga terhambat jalanan yang rusak, jembatan yang runtuh, komunikasi yang tidak lancar, dan tantangan beroperasi di negara yang sedang perang saudara. Pencarian korban selamat sebagian besar dilakukan penduduk lokal tanpa bantuan alat berat.

Mereka berupaya memindahkan puing-puing dengan tangan dan sekop dalam suhu 41 derajat celcius sembari sesekali dibantu ekskavator beroda rantai saat pembersihan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X