• Senin, 22 Desember 2025

Kebakaran Hutan Terparah dalam Sejarah Korea Selatan: 35.000 Hektare Lahan Hangus, 37.000 orang mengungsi

Photo Author
- Jumat, 28 Maret 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan di Korea Selatan yang menewaskan puluhan orang. (unsplash.com)
Ilustrasi kebakaran hutan di Korea Selatan yang menewaskan puluhan orang. (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Kepulan asap hitam membumbung dari perbukitan di tenggara Korea Selatan.

Ribuan penduduk berlarian menyelamatkan diri, sementara petugas pemadam kebakaran berjibaku melawan api yang melalap hutan tanpa ampun.

Kebakaran yang terjadi sejak akhir pekan lalu itu disebut-sebut sebagai yang terbesar dan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

Hingga Kamis, 27 Maret 2025, 27 orang tewas, termasuk tiga petugas pemadam kebakaran. Puluhan lainnya luka-luka, sementara sekitar 37.000 orang terpaksa mengungsi.

Baca Juga: Harga Tiket Konser My First Story Jakarta, Paling Murah Rp1 Juta

"Kami kehilangan segalanya. Rumah kami habis terbakar, tidak ada yang tersisa," kata seorang warga yang selamat di Andong, salah satu daerah terdampak paling parah.

Pemerintah Korea Selatan mencatat, lebih dari 35.000 hektare hutan hangus terbakar, melampaui rekor kebakaran pada April 2000 yang menghanguskan 23.913 hektare hutan di pesisir timur.

Bencana Iklim atau Kelalaian?

Musibah ini kembali menegaskan bahaya perubahan iklim yang kian nyata. Data Badan Meteorologi Korea menunjukkan, meskipun suhu musim ini tidak jauh berbeda dari rata-rata 30 tahun terakhir, curah hujan jauh di bawah normal.

Baca Juga: Adolescence Ditonton 66 Juta di Netflix, Kritikus Kompak Memuji: Skor Nyaris Sempurna

Udara yang kering dan angin kencang mempercepat penyebaran api, membuat pemadaman nyaris mustahil.

"Kita tak bisa hanya menyalahkan perubahan iklim, tapi jelas ini memperburuk situasi," kata Yeh Sang-Wook, profesor klimatologi di Universitas Hanyang.

Namun, sebagian pakar menuding pengelolaan hutan yang buruk sebagai penyebab utama.

Profesor Hong Suk-hwan dari Universitas Nasional Pusan menyoroti kebijakan pemerintah yang lebih banyak menanam pohon pinus, spesies yang memiliki resin berminyak dan mudah terbakar.

Baca Juga: Siap-Siap Macet Parah, 955 Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X