• Senin, 22 Desember 2025

Setelah Tesla, Kini Boeing Jadi Korban Perang Dagang Trump

Photo Author
- Jumat, 21 Maret 2025 | 14:10 WIB
Boeing 737 (Tangkapan Layar Web Boeing)
Boeing 737 (Tangkapan Layar Web Boeing)

KONTEKS.CO.ID – Tarif dagang tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump kini menghantam Boeing.

Setelah Tesla, raksasa industri penerbangan ini menghadapi ancaman keterbatasan suku cadang dan tekanan keuangan yang semakin berat.

Kepala Keuangan (CFO) Boeing, Brian West, menyatakan bahwa tarif baru dapat membatasi ketersediaan komponen dari pemasok utama mereka.

Baca Juga: Unggah Foto Maarten Paes Cium Merah-Putih, Ini Pesan Menyentuh Erick Thohir untuk Punggawa Garuda

Meski demikian, ia memastikan bahwa saat ini Boeing masih memiliki cukup persediaan untuk mempertahankan produksi.

“Tarif kemungkinan tidak akan mengurangi permintaan terhadap jetliner Boeing,” ujar West, dikutip dari Reuters, Kamis 20 Maret 2025.

Ancaman Produksi dan Keterlambatan Pengiriman

Saat ini, Boeing memiliki lebih dari 5.000 pesanan pesawat yang belum terpenuhi, dengan model 737 menjadi yang paling dominan.

Baca Juga: Rekapan Hasil 16 Besar Swiss Open 2025: Putri KW, Ana-Tiwi, Sabar-Reza, dan Fikri-Daniel Tembus Perempat Final

Namun, tarif tinggi dan gangguan rantai pasokan dapat memperlambat produksi serta pengiriman ke pelanggan.

Pada Maret ini, Boeing menargetkan pengiriman jet lorong tunggal setidaknya sama seperti bulan sebelumnya, yaitu 31 unit MAX serta satu unit P-8 Poseidon untuk Angkatan Laut AS. Berdasarkan catatan Barclays, hingga 18 Maret, Boeing baru mengirimkan 13 unit 737.

Perusahaan juga terus berupaya menstabilkan produksi model 737 dan 787 Dreamliner, yang sempat terganggu akibat masalah kualitas serta rantai pasokan.

Baca Juga: Massa Jogja Memanggil Mau Demo Sampai Pagi, Polisi Kasih Waktu 1 Jam Lagi

Produksi bulanan MAX telah meningkat dari 20-an unit menjadi 38 unit, sementara Dreamliner naik dari lima menjadi tujuh unit per bulan.

Dampak Keuangan dan Harapan Pemulihan

Boeing menghadapi tekanan finansial akibat rendahnya pengiriman jet komersial serta kenaikan biaya pada kontrak harga tetap untuk sektor pertahanan dan antariksa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X