• Senin, 22 Desember 2025

Kondisi Terkini Paus Fransiskus: Tulis Surat untuk Umat Katolik Saat Kritis, Begini Isinya

Photo Author
- Senin, 24 Februari 2025 | 19:25 WIB
Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, kondisinya masih kritis di RS, tulis pesan ke umat Katolik dunia  (Saudi Gazette)
Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, kondisinya masih kritis di RS, tulis pesan ke umat Katolik dunia (Saudi Gazette)

KONTEKS.CO.ID - Kondisi Paus Fransiskus yang kritis membuat umat Katolik dunia khawatir.

Meski kritis, beliau dikabarkan berada dalam keadaan sadar.

Namun, Paus Fransiskus masih perlu oksigen tambahan usai sulit bernapas dan menerima transfusi darah.

Baca Juga: Hasil Arema FC Vs PSIS 2-2, Kemenangan di Depan Mata Buyar karena Penalti Ujung Waktu

Vatikan menyampaikan bahwa beliau masih dalam kondisi kritis akibat infeksi paru-paru yang kompleks.

Pernyataan Resmi dari Vatikan

Sebelumnya, pada Minggu 23 Februari 2025 pagi waktu setempat, Vatikan tidak mengonfirmasi apakah Paus telah bangun dari tempat tidur atau menikmati sarapan seperti hari-hari sebelumnya.

"Malam ini berlalu dengan tenang, Paus beristirahat," bunyi pernyataan tersebut.

Baca Juga: FSPI Desak KPK Segera Bertindak Soal Dugaan Suap Pemilihan Ketua DPD RI 2024-2029

Vatikan juga menyebutkan bahwa Paus tetap sadar dan terus menerima suplai oksigen, sementara serangkaian pemeriksaan klinis tambahan masih berlangsung.

Namun kemudian, muncul informasi medis lebih lanjut yang kemudian diumumkan dalam hari yang sama.

Kondisi Kesehatan Sebelumnya

Pada Sabtu 22 Februari 2025, tim medis menjelaskan bahwa kondisi Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun dan pernah kehilangan salah satu paru-parunya saat muda, memburuk setelah mengalami krisis pernapasan akibat asma yang berkepanjangan, pneumonia, serta infeksi paru-paru yang kompleks.

Baca Juga: Alasan MK Diskualifikasi Ade Sugianto dari Pemenang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya

Untuk membantunya bernapas, Paus menerima "aliran oksigen dalam jumlah besar" melalui selang hidung.

Selain itu, beliau juga menjalani transfusi darah karena kadar trombosit dalam tubuhnya menurun, yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X