Biasanya, pelaku akan mengumpulkan foto dan video dari media sosial, lalu menyusunnya menjadi video palsu.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025: Duel Seru Mulai 28 Juni
Setelah itu, korban diancam akan dipermalukan di publik jika tak membayar tebusan berupa kripto.
Kasus seperti ini sudah muncul di Singapura dan beberapa negara Eropa.
Tips Agar Tak Jadi Korban Penipuan Berbasis AI
Ancaman AI memang nyata, tapi bukan berarti kamu tidak bisa melindungi diri.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Selalu verifikasi dua arah, terutama untuk permintaan transfer uang atau data penting.
Jangan langsung percaya dengan suara atau wajah di video call—pastikan identitas lawan bicara benar-benar kamu kenal.
Aktifkan proteksi berlapis untuk semua akun digital, terutama M-Banking.
Baca Juga: BLACKPINK Rilis Trailer DEADLINE, Fans Soroti Perlakuan Tak Adil pada Lisa
Waspadai jika ada percakapan online yang cepat membahas uang, investasi, atau data pribadi.
Edukasi diri dan orang terdekat tentang tren penipuan terbaru.
AI Bisa Jadi Pahlawan, Tapi Juga Penjahat
Teknologi bukan salah, tapi cara menggunakannyalah yang menentukan.
Baca Juga: Lengkap! Ini 16 Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025
Artikel Terkait
Pemerintah Dorong Internet 100 Mbps untuk Daerah Terpencil Lewat Spektrum Baru, Apa itu?
Indonesia Gandeng Inggris Susun Etika dan Tata Kelola AI, Begini Arahnya
Cara Cek Protokol Kripto Aman atau Tidak, Penting untuk Investor Pemula!
Smartphone Bekas Bisa loh Jadi CCTV? Begini Caranya!
Kejahatan Makin Canggih, Klik QRIS Palsu Berujung Rekening Ambyar!