KONTEKS.CO.ID - Dunia kripto menawarkan banyak peluang, tetapi juga menyimpan risiko, terutama dari sisi keamanan protokol.
Sebelum berinvestasi atau menggunakan aplikasi berbasis blockchain (dApp), penting untuk mengetahui apakah suatu protokol kripto benar-benar aman atau justru berpotensi membahayakan aset digitalmu.
Berikut beberapa cara praktis untuk mengecek keamanan sebuah protokol kripto:
Baca Juga: Bukan Merger, Ini Strategi PP Muhammadiyah Dirikan Bank Umum Syariah
1. Audit Keamanan oleh Pihak Ketiga
Protokol yang aman umumnya telah diaudit oleh pihak ketiga yang independen, seperti CertiK, Quantstamp, atau Trail of Bits. Audit ini meninjau kode sumber dan memeriksa potensi kerentanan.
Tips: Baca laporan auditnya, jangan hanya percaya label “sudah diaudit”. Lihat apakah audit tersebut dilakukan sebelum peluncuran dan apakah isu-isu kritis sudah ditangani.
2. Open Source dan Tersedia di GitHub
Proyek yang terpercaya biasanya memiliki kode sumber yang terbuka dan dapat diakses publik di GitHub.
Baca Juga: Evakuasi Juliana Marins dari Jurang Gunung Rinjani Tak Pakai Helikopter, Ini Kata Basarnas
Ini memungkinkan komunitas dan pakar keamanan untuk memeriksa kualitas dan transparansi kode.
Tips: Periksa aktivitas pengembang di repositori, jumlah komit, dan apakah ada pembaruan rutin.
3. Jumlah Total Value Locked (TVL)
TVL mencerminkan seberapa besar dana yang disimpan dalam protokol. Protokol dengan TVL tinggi biasanya lebih tepercaya karena dipercaya banyak pengguna.
Tips: Gunakan situs seperti DefiLlama untuk memantau TVL dan peringkat protokol DeFi.
4. Tim Pengembang dan Kredibilitasnya
Proyek yang memiliki tim pengembang yang dikenal atau bekerja sama dengan institusi ternama cenderung lebih bisa dipercaya.
Baca Juga: Cara Export CapCut agar Tak Pecah saat Diunggah
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Tags
Terkini
Bocoran Spesifikasi Lengkap vivo X200T Mengungkap Perangkat yang Sangat Familiar, Ponsel Apa Itu?
Roblox Gangguan: Kode Kesalahan 9007, Pemain Khawatir Akun Otomatis Lenyap!
Laptop Gaming Terbaru: Legion 9i Dibanderol Rp100 Juta, Ini Penjelasan Lenovo Indonesia
Komdigi Terapkan Registrasi Kartu SIM Pakai Verifikasi Wajah Mulai 1 Januari, Bagaimana Pelanggan Lama?
EA Sports Manjakan Pemain FC Mobile dengan 5 Kode Redeem, Modal Cetak Gol Sebanyak-banyaknya!
EA Sports Bagikan 28 Kode Redeem FC Mobile Edisi Spesial Rabu 17 Desember 2025
Rilis Januari 2026, iOS 26.3 Beta 1 Membuat Apple Lebih Bersahabat dengan Ponsel Android
EA Sports Bagikan 32 Kode Redeem FC Mobile Edisi Selasa 16 Desember 2025: Gocek dan Menang!
24 Kode Redeem FC Awal Pekan Senin 15 Desember 2025: Buruan Klaim Pemain Juventus
Samsung Galaxy Z TriFold Laris Manis di Korea Selatan, Harga Rp40 Juta tapi Konsumen Antre Panjang hingga Keluar Toko
Jelang Salat Jumat, EA Sports Sebar 30 Kode Redeem FC Mobile Gratis: Ada Jersey Timnas Indonesia
Hujan Meteor Geminid Bakal Hiasi Langit Indonesia, Cek Jadwal dan Cara Menyaksikannya di Sini
Laporan Cloudflare: Indonesia adalah Sumber Serangan DDoS Terbesar di Dunia!
Predator, Spyware Canggih Buatan Israel Bikin Panik Google dan Apple, Serang Pengguna Ponsel di 150 Negara
ShopComm dan Virtuenet Gelar Kick-Off Implementasi ERP Oracle NetSuite Bersama
Inovasi di Luar Nalar, Honor Mulai Produksi Massal Ponsel Robot Tahun 2026
Awal Pekan Gemilang, EA Sports Bagikan Kode Redeem FC Mobile Gratis Berisi Pemain Bintang
Perkuat Infrastruktur Konektivitas Papua, TelkomGroup Resmikan Community Gateway Merauke
Kode Redeem FC Mobile Akhir Pekan, Sabtu 6 Desember 2025: Ada Paket Pemain Bertahan Terkuat!
Artikel Terkait
Mengenal Lebih Dekat Crypto Blue Chip dalam Aset Kript
Mengenal Apa Itu Blockchain di Balik Teknologi Crypto dan BitCoin
Skeptis pada Bitcoin, CEO Goldman Sachs Justru Berinvestasi Besar di ETF Crypto
Cara Trading Leverage Crypto Bagi Pemula: Panduan Lengkap dan Tips Aman
Peretasan Bank, SPBU, dan Pencurian Kripto: Beginilah Perang Israel dan Iran di Dunia Maya