KONTEKS.CO.ID - Kecanggihan teknologi memang banyak membantu hidup manusia.
Tapi seperti pisau, kalau jatuh ke tangan yang salah, dampaknya bisa sangat berbahaya.
Salah satunya adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mengelabui korban—termasuk membobol rekening lewat aplikasi mobile banking (M-Banking).
Baca Juga: Heboh! Beathor Tuding Jokowi Simpan Uang Korupsi di Bunker Rumahnya
Tahun 2025 disebut-sebut sebagai “tahunnya kejahatan siber berbasis AI”, di mana pelaku bukan lagi mengandalkan SMS palsu atau telepon penipuan, tapi memanfaatkan deepfake, voice clone, dan chatbot otomatis yang sangat meyakinkan.
Yuk, kenali empat modus paling umum yang wajib diwaspadai!
1. Deepfake Jadi Senjata Baru Serangan Email Palsu
Pernah bayangkan ada yang menyamar jadi atasan kamu di Zoom, menyuruh transfer uang, dan kamu menuruti karena wajah dan suaranya 99 persen mirip?
Baca Juga: Kejahatan Makin Canggih, Klik QRIS Palsu Berujung Rekening Ambyar!
Itulah salah satu trik penipuan terbaru yang memanfaatkan deepfake dan kloning suara.
Dalam kasus nyata di Hong Kong, seorang staf keuangan tertipu dan mentransfer hampir Rp480 miliar karena percaya sedang meeting virtual dengan bosnya.
Ternyata itu hanya video palsu hasil AI.
Laporan juga menyebut 40 persen serangan Business Email Compromise (BEC) sekarang dibuat dengan bantuan AI, lengkap dengan narasi yang rapi dan tanpa typo.
Baca Juga: The First Night with the Duke: Bangkrut di Dunia Nyata, Seohyun Girls Generation Jadi Nona Kaya
Artikel Terkait
Pemerintah Dorong Internet 100 Mbps untuk Daerah Terpencil Lewat Spektrum Baru, Apa itu?
Indonesia Gandeng Inggris Susun Etika dan Tata Kelola AI, Begini Arahnya
Cara Cek Protokol Kripto Aman atau Tidak, Penting untuk Investor Pemula!
Smartphone Bekas Bisa loh Jadi CCTV? Begini Caranya!
Kejahatan Makin Canggih, Klik QRIS Palsu Berujung Rekening Ambyar!