KONTEKS.CO.ID - Sebanyak lima orang dilaporkan masih hilang dan masih dalam pencarian usai tanah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Bencana terjadi usai hujan deras mulai siang hari pada Senin, 20 Januari 2025 sekitar pukul 17.30 WIB.
Akibatnya, 27 rumah rusak berat, lima jembatan rusah, tiga akses jalan terganggu karena tergenang air, dan tanggul jebol.
Baca Juga: Pesona Moon Woo Jin di Dark Nuns: Kursus Bahasa Latin 6 Bulan Sebelum Syuting
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, 159 orang harus mengungsi.
Sementara, korban meninggal dunia dilaporkan 21 orang dan 5 orang hilang.
Selain penemuan korban jiwa, data korban hilang dilakukan pengurangan karena nama yang awalnya tercantum telah ditemukan dalam keadaan hidup.
Baca Juga: Skenario Matahari Kembar? Gibran Dimungkinkan Nyalip Prabowo
Modifikasi Cuaca untuk Cari Korban Hilang
BNPB menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC untuk mengantisipasi cuaca yang lebih ekstrem.
Penggunaan TMC ini juga dilakukan agar pencarian korban hilang lebih maksimal karena memiliki waktu lebih lama dan tidak terhalang cuaca.
Nana Sudjana, Penjabat Gubernur Jawa Tengah mengungkapkan jika selama seminggu terakhir, turun hujan sangat lebat dengan intensitas tinggi.
“Operasi TMC ini diharapkan bisa membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” ujar Nana.
TMC mulai dilakukan hari ini, Kamis, 23 Januari 2025.
Artikel Terkait
Korban Banjir dan Tanah Longsor Pekalongan Jadi 19 Orang dan 7 Hilang, Ini Identitasnya
BRI CoreLab di Kampus USU Medan: Asupan Pengetahuan Digital Buat Gen Z dan Peluang Bagi yang Hobi Bikin Konten
Viral Video Program Tidur Siang Bagi Siswa SMPN 39 Surabaya, Ternyata Sudah Diterapkan di Beberapa Negara
Kondisi Terkini Dampak Banjir dan Longsor di Kabupaten Batang, Masa Tanggap Darurat Dua Pekan
Data Terkini Banjir dan Tanah Longsor di Pekalongan, 21 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Kehilangan Rumah