Petugas keamanan kemudian berupaya mendekati dan menelusuri pihak yang mengoperasikan drone tersebut.
Di waktu yang hampir bersamaan, lima prajurit TNI dari satuan Zeni Tempur yang tengah melaksanakan kegiatan latihan berada tidak jauh dari lokasi dan ikut membantu pengecekan. Para prajurit tersebut diketahui tidak membawa senjata api.
Kepergok Mata-matai Pakai Drone
Sekitar ratusan meter dari pintu masuk tambang, rombongan menemukan empat WNA China yang diduga sedang menerbangkan drone.
Situasi yang awalnya terkendali berubah drastis ketika sebelas WNA lainnya muncul secara tiba-tiba, sehingga total kelompok bertambah menjadi 15 orang.
Kelompok WNA tersebut kemudian melakukan penyerangan secara agresif terhadap petugas keamanan dan prajurit TNI.
Dalam kondisi terdesak, anggota TNI dan warga sipil memilih mundur guna menghindari eskalasi bentrokan dan potensi korban lebih besar.
Dalam insiden tersebut, para pelaku diduga membawa empat bilah senjata tajam, airsoft gun, serta alat setrum listrik. Lima anggota TNI dilaporkan menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan serius aparat penegak hukum, terlebih lokasi kejadian berada di kawasan pertambangan strategis serta melibatkan prajurit TNI yang tengah menjalankan tugas. Hingga kini, status hukum para WNA yang terlibat dalam insiden tersebut masih didalami.***
Artikel Terkait
Bawa Senjata Berbahaya, Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Area Tambang Emas Kalimantan
Kronologi Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Awalnya Kepergok Mata-matai Pakai Drone
Airsoft Gun hingga Parang, Ini Senjata yang Dipakai WNA China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang
WNA China Ngamuk Serang TNI di Tambang Emas, DPR Murka: Tak Boleh Ada Orang Asing Kebal Hukum di Indonesia!
34 WNA China Diamankan Buntut Penyerangan Prajurit TNI di Ketapang Kalbar