• Minggu, 21 Desember 2025

34 WNA China Diamankan Buntut Penyerangan Prajurit TNI di Ketapang Kalbar

Photo Author
- Rabu, 17 Desember 2025 | 11:57 WIB
Belasan WNA China nekat serang prajurit TNI di area tambang emas di Ketapang, Kalimantan Barat. Kini 34 orang diamankan pihak Imigrasi (Foto: Instagram/@pontianak_infomedia)
Belasan WNA China nekat serang prajurit TNI di area tambang emas di Ketapang, Kalimantan Barat. Kini 34 orang diamankan pihak Imigrasi (Foto: Instagram/@pontianak_infomedia)


KONTEKS.CO.ID - Imigrasi Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) mengamankan sebanyak 34 Warga Negara Asing (WNA) asal China usai penyerangan terhadap prajurit TNI di area tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM).

Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Kasi Tikim) Kantor Imigrasi Ketapang, Ida Bagus Putu Widia Kusuma membenarkan penangkapan tersebut.

"Betul, datanya valid," ungkap Ida Bagus kepada wartawan mengutip Rabu 17 Desember 2025.

Baca Juga: Kejar-kejaran dan Kontak Senjata Warnai Penangkapan Pemburu Rusa di Pulau Komodo

Kekinian, 34 WNA asal China itu masih menjalani pemeriksaan mengenai keimigrasian.

"Kita masih dalam rangka pemeriksaan. Belum diperiksa juga dari pihak penjamin (sponsor). Info selanjutnya akan kita sampaikan," kata Ida Bagus.

Sebelumnya, belasan warga negara asing (WNA) asal China menyerang prajurit TNI dan warga sipil di area tambang Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Minggu sore, 14 Desember 2025.

Peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 15.40 WIB sore. Para pelaku disebut tidak hanya melakukan intimidasi, tetapi juga membawa sejumlah senjata berbahaya saat menyerang prajurit TNI yang berada di lokasi.

Insiden tersebut mengakibatkan lima anggota TNI menjadi korban penyerangan.

Baca Juga: Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih Hadapi Bencana, Ini Reaksi Mendagri Tito Karnavian

Selain itu, dua unit kendaraan milik perusahaan tambang dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat insiden tersebut.

Kepergok Mata-matai Pakai Drone

Kejadian bermula ketika seorang warga sipil yang bertugas sebagai petugas pengamanan perusahaan mencurigai adanya aktivitas penerbangan drone di area tambang sekitar pukul 15.30 WIB. Drone tersebut dinilai mencurigakan karena terbang di wilayah terbatas.

Petugas keamanan itu kemudian berusaha mendekati dan mengejar pihak yang mengoperasikan drone.

Di sekitar lokasi yang sama, lima prajurit TNI dari satuan Zeni Tempur yang tengah melaksanakan kegiatan latihan berada tidak jauh dari area tambang. Para prajurit tersebut turut membantu melakukan pengecekan, tanpa membawa senjata api.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X