KONTEKS.CO.ID - Insiden penyerangan terhadap prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan tambang emas Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, berbuntut pengamanan puluhan warga negara asing (WNA).
Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) memastikan puluhan WNA telah diamankan menyusul peristiwa yang melukai lima anggota TNI di area pertambangan milik PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman mengatakan, saat ini Imigrasi Ketapang tengah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dokumen keimigrasian para WNA tersebut.
Baca Juga: 34 WNA China Diamankan Buntut Penyerangan Prajurit TNI di Ketapang Kalbar
Sementara itu, aspek pidana terkait aksi perusakan dan penyerangan yang terjadi di lokasi tambang sepenuhnya ditangani oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar).
“Terkait kegiatan pengerusakan yang dilakukan oleh WNA tersebut akan didalami oleh pihak Polda,” ujar Yuldi pada Selasa, 16 Desember 2025 kemarin.
Berdasarkan data Imigrasi, total WNA yang berada di kawasan pertambangan tersebut mencapai 34 orang.
Dua WNA Dilepas Sementara
“Total sebenarnya (WNA China) di sana itu ada 34 orang. Tapi, pada saat diamankan, ada dua yang izin ke Pontianak karena ingin melakukan perpanjangan terkait visa-nya, kemudian ada satu yang sakit dan berobat,” ujar dia.
Ditjen Imigrasi, lanjut Yuldi, terus memperkuat koordinasi lintas instansi guna memastikan situasi tetap terkendali, termasuk dengan aparat TNI dan kepolisian setempat.
Baca Juga: Kronologi Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Awalnya Kepergok Mata-matai Pakai Drone
“Saat ini, kami dari pusat sudah turun, tentunya dengan dibantu oleh Imigrasi kami yang ada di Ketapang. Sudah langsung berkoordinasi dan sudah mengamankan juga dengan dibantu oleh pihak Kodim,” tandasnya.
Kronologi Insiden Penyerangan
Peristiwa ini bermula pada Minggu, 14 Desember 2025, sekitar pukul 15.30 WIB. Seorang petugas keamanan perusahaan mencurigai adanya aktivitas penerbangan drone di area tambang yang termasuk wilayah terbatas.
Drone tersebut dinilai berpotensi membahayakan keamanan kawasan strategis.
Artikel Terkait
Bawa Senjata Berbahaya, Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Area Tambang Emas Kalimantan
Kronologi Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Awalnya Kepergok Mata-matai Pakai Drone
Airsoft Gun hingga Parang, Ini Senjata yang Dipakai WNA China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang
WNA China Ngamuk Serang TNI di Tambang Emas, DPR Murka: Tak Boleh Ada Orang Asing Kebal Hukum di Indonesia!
34 WNA China Diamankan Buntut Penyerangan Prajurit TNI di Ketapang Kalbar