• Minggu, 21 Desember 2025

Nestapa Wanita Kehilangan Suami dan Putra Bungsu Tercinta Disapu Air Bah, 9 Jam Bertahan di Pohon Ceri

Photo Author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 15:33 WIB
Seorang wanita korban banjir bandang Aceh Utara saat ditemui Najwa Shihab di pos pengungsian (Foto: Instagram/@najwashihab)
Seorang wanita korban banjir bandang Aceh Utara saat ditemui Najwa Shihab di pos pengungsian (Foto: Instagram/@najwashihab)

Yang paling menusuk adalah suara kecil Zaid, yang hingga kini terus berputar di kepalanya, kalimat terakhir sebelum sang bocah tenggelam dibawa arus.

“Dia bilang, 'Umi tolong ambil tangan saya'. Itu suara terakhirnya, kata dia.

9 Jam Bertahan di Atas Pohon Ceri

Saat air mencapai setinggi dada dan terus naik, ibu ini bersama beberapa tetangga memanjat tumpukan pohon ceri untuk menyelamatkan diri.

Di sanalah mereka bertahan selama sembilan jam panjang yang terasa seperti seumur hidup.

Baca Juga: RSUD Aceh Tamiang Ditargetkan Operasi Pekan Ini, Prajurut TNI AL dan Berbagai Pihak Bersihkan Material Sisa Banjir

“Saya peluk anak perempuan saya kuat-kuat. Hanya itu yang bisa saya lakukan,” tuturnya.

Gelap malam, deras hujan, dan suara alam yang mengamuk menjadi saksi betapa tipisnya batas antara hidup dan mati pada malam itu.

'Keajaiban' di Tengah Kehilangan Besar

Lima hari setelah bencana, warga menemukan jasad Zaid di sebuah persawahan jauh dari rumah keluarga itu. Tubuhnya telah membengkak, tetapi masih dapat dikenali.

Yang membuat sang ibu tak mampu menahan tangis adalah penemuan lain berupa foto Zaid yang kini selalu ia bawa.

Foto itu ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan jenazah, dalam kondisi utuh karena terlindungi plastik.

“Inilah cuma sisanya (foto). Itu rezeki saya. Walau sudah rusak, tapi tetap anak saya jadi kenang-kenangan, lirihnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Desa Sekumur di Aceh Tamiang: Lenyap Sekejap Disapu Air Bah, Kini Hanya Tersisa Masjid Kokoh Berdiri

Suami Masih Belum Ditemukan

Hingga berita ini tayang, sang suami masih dinyatakan hilang. Tidak ada kepastian, namun ada secercah harapan yang terus dipegang sang ibu, secuil apapun itu.

“Entah di mana, saya tidak tahu. Tapi saya tetap berharap suatu hari dia pulang,” ucapnya.

Data kepala dusun setempat mencatat, banjir bandang di Muara Batu berdampak terhadap 230 KK dengan total 756 jiwa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X