Kedua jenazah kemudian dimasukkan ke kantong jenazah untuk dibawa ke pos identifikasi korban.
Pemandangan itu membuat banyak relawan tak kuasa menahan air mata. Bagi sebagian dari mereka yang telah bertugas di banyak bencana, momen semacam ini tetap menjadi yang paling sulit dilupakan.
Tak membutuhkan waktu lama, rekaman tersebut menyebar luas dan mengundang ribuan respons warganet. Ungkapan belasungkawa, doa, hingga rasa terenyuh membanjiri lini masa.
Banyak yang menuliskan bahwa pelukan tersebut adalah gambaran cinta ibu yang benar-benar tidak mengenal batas.
Banjir bandang yang menerjang tiga provinsi ini memang menyisakan cerita duka dari berbagai sudut.
Namun pelukan terakhir ibu dan anak itu menjadi salah satu potret paling menyayat hati. Maka benarlah kata pepatah; 'kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan'.***
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Selidiki Sumber Kayu Gelondongan saat Banjir di Sumatra
Tak Ada Truk Angkut Bantuan Korban Banjir Bandang, Bupati Aceh Timur Murka ke Satpol PP: Saya Kecewa!
Pemkab Aceh Utara Tak Sanggup Tangani Banjir dan Longsor, Kirim Surat ke Presiden Prabowo: Daya Rusaknya Lebih dari Tsunami 2004
Update Korban Banjir Bandang dan Longsor Aceh-Sumatra: 810 Meninggal Dunia, 612 Hilang
Komdigi dan Diskominfotik Perbaiki 154 BTS Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar