• Senin, 22 Desember 2025

Tak Ada Truk Angkut Bantuan Korban Banjir Bandang, Bupati Aceh Timur Murka ke Satpol PP: Saya Kecewa!

Photo Author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 14:44 WIB
 Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky kecewa pada Satpol PP (Foto: Pemprov Aceh)
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky kecewa pada Satpol PP (Foto: Pemprov Aceh)

KONTEKS.CO.ID - Penanganan banjir bandang yang melumpuhkan 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh menuai sorotan keras.

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky, meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dinilainya tidak sigap saat masa darurat bencana.

Dalam apel bersama aparatur sipil negara (ASN) di Idi, Rabu, 3 Desember 2025, Iskandar menegaskan bahwa sejak hari pertama hingga hari ketiga banjir menerjang wilayahnya, tidak ada satupun truk milik Satpol PP yang hadir di posko utama.

“Untuk Satpol PP, saya kecewa. Saya tidak bisa terhubung dengan kepala Satpol PP, karena sinyal hilang,” kata Iskandar.

Baca Juga: Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Sumatra Tembus Rp68 Triliun, Celios Desak Moratorium Sawit dan Tambang

“Saya kecewa sekali, tidak satupun inisiatif datang bawa truk. Kita butuh truk untuk mengangkut bantuan,” imbuhnya lagi.

Iskandar bahkan menyatakan siap mengemudikan truk sendiri apabila petugas tidak bersedia turun membantu.

“Kalau sopir Satpol PP tidak mau bawa truk, tidak apa. Serahkan ke kami truknya, saya bawa sendiri, atau TNI Polri atau relawan lain yang membantu menjadi sopir,” ujarnya.

Akses Terputus, Ribuan Warga Terancam Kelaparan

Dalam kondisi darurat itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terpaksa menembus jalur-jalur yang terisolasi akibat banjir demi mendistribusikan bantuan.

“Jika pemerintah daerah tidak berupaya menerobos, ribuan warga yang wilayahnya terisolasi karena banjir akan kelaparan,” kata Iskandar.

Baca Juga: Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Amnesti Internasional: Jangan Takut Asing!

Empat kecamatan yakni Serbajadi, Peunarun, Simpang Jernih, dan Pante Bidari menjadi prioritas karena terputus total dari akses darat.

Tim pemerintah dibagi menjadi empat kelompok untuk mengirim kebutuhan pokok, air, dan obat-obatan menggunakan kendaraan taktis, meski beberapa titik sempat membuat rombongan terjebak hingga dua jam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X