KONTEKS.CO.ID - Di tengah hamparan lumpur dan puing-puing yang menghancurkan permukiman tiga provinsi di Sumatra, para relawan menemukan sebuah pemandangan yang membekas dalam ingatan.
Ya, sebuah pelukan terakhir yang tak mampu dipisahkan oleh derasnya banjir bandang.
Tragedi banjir besar yang menerjang Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, namun juga kisah memilukan yang membungkam suasana lokasi kejadian.
Dalam sebuah klip singkat yang menyebar luas di media sosial, terlihat jasad seorang ibu dan anaknya ditemukan saling merengkuh erat di tengah serpihan kayu dan material bangunan yang terseret arus.
Baca Juga: Komdigi dan Diskominfotik Perbaiki 154 BTS Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar
Video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @sahabatyatimofficial itu memperlihatkan tubuh sang ibu masih mendekap putrinya yang diperkirakan berusia balita.
Keduanya ditemukan di antara tumpukan puing, seolah menunjukkan upaya terakhir seorang ibu melindungi anaknya ketika bencana datang tanpa ampun.
Pelukan itu menjadi simbol naluri keibuan yang bertahan hingga detik terakhir. Tanpa kata, tanpa suara, hanya dua tubuh yang saling menguatkan di tengah amukan alam.
Relawan dan petugas SAR yang berada di lokasi tampak terpaku beberapa saat sebelum memulai proses evakuasi.
Beberapa menundukkan kepala, yang lain terlihat menatap jasad itu dengan pandangan kosong.
Situasi sunyi, hanya diselingi instruksi lirih dari petugas yang berusaha mengendalikan emosi.
Baca Juga: Update Korban Banjir Bandang dan Longsor Aceh-Sumatra: 810 Meninggal Dunia, 612 Hilang
Evakuasi tentu saja dilakukan dengan perlahan dan penuh kehati-hatian. Tubuh sang balita lebih dulu diangkat dari dekapan ibunya, disusul sang ibu yang masih dalam posisi melindungi anaknya.
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Selidiki Sumber Kayu Gelondongan saat Banjir di Sumatra
Tak Ada Truk Angkut Bantuan Korban Banjir Bandang, Bupati Aceh Timur Murka ke Satpol PP: Saya Kecewa!
Pemkab Aceh Utara Tak Sanggup Tangani Banjir dan Longsor, Kirim Surat ke Presiden Prabowo: Daya Rusaknya Lebih dari Tsunami 2004
Update Korban Banjir Bandang dan Longsor Aceh-Sumatra: 810 Meninggal Dunia, 612 Hilang
Komdigi dan Diskominfotik Perbaiki 154 BTS Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar