KONTEKS.CO.ID – Belasan ribu warga Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), masih mengungsi hingga Rabu, 3 Desember 2025.
"Pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan darurat, khususnya pelayanan warga terdampak banjir dan longsor," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Sesuai data BPBD Kabupaten Agam, pada Selasa malam, pukul 20.00 WIB, sebaran pengungsian terdapat di tujuh kecamatan.
Baca Juga: Pemkab Agam dan BNPB Kerahkan 10 Alat Berat Perbaiki Jalan dan Jembatan Putus
Populasi pengungsi teridentifikasi berjumlah 15.307 jiwa, dengan rincian di Kecamatan Tanjung Raya 9.198 jiwa, Malalak 2.419 jiwa, dan Palembayan 1.511 jiwa.
Kemudian Tanjung Mutiara 901 jiwa, IV Koto 778 jiwa, Ampek Nagari 400 jiwa, dan Palupuh 100 orang.
BPBD mengaktifkan pos komando (posko) yang berlokasi di balairung rumah dinas Bupati Agam.
Baca Juga: Empat Ton Bantuan Diangkut Lewat Udara ke Solok, Pasaman Barat dan Agam
Sedangkan untuk memobilisasi sumber daya agar penanganan darurat berjalan optimal, posko mengaktifkan 13 pos lapangan di 13 kecamatan.
"Sebagian besar pos lapangan berlokasi di kantor kecamatan," katanya.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum warga di pengungsian, posko telah mengoperasikan dapur umum sebanyak 26 titik.
"Dapur umum berupa mobil dapur umum maupun tenda dan rumah warga," kata Abdul Muhari.
Pendistribusian lewat udara terus dikerahkan untuk membantu dapur umum dan kebutuhan lain yang dibutuhkan para pengungsi, khususnya di titik-titik yang masih terisolir.
Artikel Terkait
74 Warga Agam Meninggal Dunia, 78 Orang Masih Hilang
Empat Ton Bantuan Diangkut Lewat Udara ke Solok, Pasaman Barat dan Agam
Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Amnesti Internasional: Jangan Takut Asing!
Komdigi dan Diskominfotik Perbaiki 154 BTS Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar
Pemkab Agam dan BNPB Kerahkan 10 Alat Berat Perbaiki Jalan dan Jembatan Putus