• Minggu, 21 Desember 2025

74 Warga Agam Meninggal Dunia, 78 Orang Masih Hilang

Photo Author
- Sabtu, 29 November 2025 | 18:02 WIB
Pencarian korban oleh BPBD, Sapol PP dan polisi pascabencana galodo di salareh aia dan nagari Salareh Aia timur, Kabupaten Agam, Sumbar beberapa waktu lalu.
Pencarian korban oleh BPBD, Sapol PP dan polisi pascabencana galodo di salareh aia dan nagari Salareh Aia timur, Kabupaten Agam, Sumbar beberapa waktu lalu.

KONTEKS.CO.ID - Bencana cuaca ekstrem di Sumatera Barat telah menelan korban jiwa hingga 74 orang yang merupakan warga Kabupaten Agam.

Selain itu, ada sebanyak 78 orang yang sampai saat ini dinyatakanmeninggal masih hilang.

Tim gabungan SAR dari berbagai unsur terus melakukan pencarian dan pertolongan di sejumlah titik terdampak hingga Sabtu, 29 November 2025.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat, angka korban meninggal tersebut merupakan pembaruan pada Jumat, 28 November 2025, pukul 20.00 WIB. Korban tersebar di lima kecamatan yang terdampak paling parah.

Baca Juga: Telkom Property Jalin Sinergi dengan VinFast Lakukan Ekspansi SPKLU Nasional

Palembayan Catat Korban Terbanyak

Kecamatan Palembayan menjadi wilayah dengan korban jiwa tertinggi, mencapai 27 orang. Dari jumlah itu, 21 korban telah teridentifikasi, sementara 6 lainnya masih menunggu proses identifikasi.

Di kawasan Kampung Tangah, tercatat 7 korban meninggal yang sudah teridentifikasi. Di Kampung Tangah Timur, jumlahnya mencapai 9 orang, sementara di Subarang Ala terdapat 17 korban jiwa.

Selain Palembayan, korban meninggal juga ditemukan di beberapa kecamatan. Mulai dari Malalak sebanyak 10 orang, Tanjung Raya sebanyak 2 orang, Palupuh sebanyak satu orang, dan Matur sebanyak satu orang.

Seluruh korban di wilayah ini telah berhasil diidentifikasi oleh petugas.

78 Warga Masih Dalam Pencarian

Hingga saat ini, jumlah warga yang masih hilang mencapai 78 orang. Mereka merupakan 69 orang warga Palembayan, tujuh orang warga Malalak, dan dua orang warga Tanjung Raya.

Petugas SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penyisiran di area terdampak longsor dan banjir bandang.

Kondisi cuaca yang masih tidak menentu disebut menjadi tantangan dalam operasi pencarian.

BNPB memastikan koordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait terus diperkuat untuk mempercepat proses evakuasi, identifikasi, dan penanganan pengungsi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X