“Tapanuli Tengah hanya bisa dicapai lewat udara di mana Tapanuli Tengah itu ada Kota Sibolga yang bisa dicapai lewat darat dari Tapanuli Tengah dan lewat dari laut,” tuturnya.
Suharyanto juga merespons video viral yang menggambarkan warga mengambil barang dari minimarket.
“Itu mereka mengambil bahan makanan, Pak dan tidak bersifat menjarah atau merusak, memecahkan kaca, dan sebagainya. Tidak, tapi dia menjarah bahan makanan. Mungkin mereka khawatir, takut karena tertutup, dan bahan makanannya terbatas sehingga itu dilakukan dan ini viral di media sosial," paparnya.
Longsor 50 Km Hambat Akses
Upaya pembukaan akses darat terus dilakukan tim gabungan TNI–Polri, namun medan yang dihadapi sangat berat.
“Ini yang masih belum tembus ya Pak Menko, dari Tapanuli ke Sibolga karena di sini ada longsoran-longsoran yang sangat panjang,” ujar Suharyanto.
Longsoran tersebut disebut membentang hampir 50 kilometer.
Baca Juga: Beratnya Operasi SAR untuk Menangani Banjir dan Longsor di Sibolga hingga Tapanuli
“Sekarang dengan satgas gabungan TNI dan Polri sudah berusaha membuka dan menurut penjelasan kemarin sore, paling tidak butuh waktu 3 hari,” katanya.
Sementara itu, BNPB mencatat jumlah korban jiwa di Sumatera Utara terus bertambah. Untuk provinsi tersebut, tercatat 172 orang meninggal dunia dan 147 lainnya masih dinyatakan hilang.
“Kemudian yang terdampak ini cukup banyak, masyarakat yang selamat ini mengungsi,” tutup Suharyanto.***
Artikel Terkait
Longsor Parah Putus Jalur Sibolga-Tapanuli, BNPB Janji Buka Akses dalam 48 Jam
Banjir Bandang dan Longsor di Tapanuli Selatan Renggut 13 Nyawa, Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk
Starlink dan Tower Portabel Dipasang, Ini Daftar Bantuan untuk Bencana di Sibolga serta Tapanuli
Akses Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Sibolga Masih Sulit Ditembus, Begini Cara Bantuan Tetap Masuk Meski Jalan Lumpuh Total!
BNPB Ungkap Fakta Mengerikan: Tapanuli Tengah dan Sibolga Masih Terisolir Total, Akses Darat Putus 50 Km!