Kekinian, BNPB dan BPBD Kota Semarang masih melakukan berbagai upaya penanganan. Namun, kata Abdul Muhari, banyak pompa banjir yang rusak sehingga memperlambat proses pengeringan.
"Pompa-pompa pengendali banjir menjadi garda terdepan dalam menahan limpasan air," ucapnya.
"Di Rumah Pompa Tenggang, enam unit pompa disiapkan, namun hanya dua yang beroperasi karena empat lainnya tengah dalam proses peningkatan dari sistem diesel ke listrik," lanjutnya.
Baca Juga: Fadli Zon Ngotot Soeharto Penuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional
Disebutkan, dua pompa apung berkapasitas 2.000 liter per detik serta dua pompa mobile berkapasitas 500 liter per detik turut membantu mempercepat aliran air keluar.
Situasi sama terjadi di Rumah Pompa Sringin yang hanya mengoperasikan dua pompa utama dan dua pompa mobile, sementara tiga unit lainnya masih dalam perbaikan.
Selanjutnya, untuk memperkuat upaya penanganan, BPBD Provinsi Jawa Tengah mengerahkan pompa tambahan berkapasitas 250 liter per detik dan 7 unit pompa dari Pusdataru Jawa Tengah turut memperkuat langkah di lapangan.
Baca Juga: Awas, Warga Jakarta yang Nekat Bakar Sampah di Ruang Terbuka Bakal Disanksi
"Meski sejumlah pompa telah dikerahkan, perjuangan seolah masih jauh dari kata selesai. Langit masih tampak berat, menggantung dengan awan kelabu yang menutupi hampir seluruh cakrawala," jelas Aam.
Berdasarkan hasil prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, masih ada potensi hujan hingga beberapa hari ke depan.
"Artinya, genangan air pun berpotensi kembali meninggi jika tidak ditangani secara terpadu," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Cara Mudah Cek Titik Banjir Lewat Google untuk Antisipasi Risiko
Bendung Banjir Merek Elektronik China, Sharp Minta ‘Bantuan’ Hello Kitty, My Melody, Kuromi
Hujan Deras Berjam-jam di Ibu Kota, BPBD Catat Banjir Meluas Ke-10 RT
BNPB: 2.562 Bencana Terjadi hingga Oktober 2025, Banjir Jadi Ancaman Utama
Banjir Bandang di Bali Jadi Pengingat Proteksi Asuransi adalah Keharusan, Bukan Lagi Sekadar Pilihan