“Konsep seperti ini belum pernah ada di Indonesia. Namun karena kita negara Pancasila yang menjunjung tinggi toleransi, gagasan ini sangat layak diwujudkan,” ujarnya.
Ia mencontohkan bentuk kerukunan yang sudah berjalan yaitu umat Buddha tidak bermeditasi pada Kamis malam karena bersamaan dengan pengajian Yasin, dan umat Islam tidak mengadakan kegiatan pada Selasa malam saat meditasi berlangsung.
“Inilah bentuk kerukunan yang indah di Surabaya,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Kasus Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut Cholil Qoumas, KPK Garap Dewan Pembina Asosiasi Gaphura
Dubes Suriah Temui Menag Nasaruddin Umar, Ingin Berguru Soal Pancasila dan Cara Bangun Islam Moderat
Heboh Trans7 Hina Kiai dan Santri, Menag: Jaga Marwah Pesantren, Hentikan Stigmatisasi
Menag: Kejahatan Seksual di Pondok Pesantren Dibesar-besarkan Media