• Senin, 22 Desember 2025

Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk: Korban Jiwa Tembus 14 Orang, 103 Selamat, 14 Masih Dicari

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 21:30 WIB
Tragedi ambruk Musala Ponpes Al Khoziny saat Salat Ashar. (Instagram/kantorsar_semarang)
Tragedi ambruk Musala Ponpes Al Khoziny saat Salat Ashar. (Instagram/kantorsar_semarang)

KONTEKS.CO.ID - Tragedi memilukan menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ketika bangunan musala empat lantai ambruk pada Senin 29 September 2025 sekitar pukul 15.35 WIB.

Saat itu, ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah. Bangunan yang masih dalam tahap pengecoran akhir itu runtuh total, menewaskan puluhan santri dan melukai banyak lainnya.

Penyebab dugaan awal adalah kegagalan struktur akibat pondasi lemah atau penopang pengecoran yang rapuh, meski penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Sindir Pertamina Malas Bangun Kilang: Bahlil dan Agung Wicaksono Balas Tajam!

Peristiwa ini bukan hanya kehilangan nyawa, tapi juga trauma mendalam bagi keluarga dan komunitas pesantren.

Total korban tercatat 167 orang, termasuk santri dan warga sekitar. Hingga hari keenam, proses evakuasi tetap intensif, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.

Update Korban: 14 Meninggal, 103 Selamat, 49 Masih Dicari

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan peningkatan korban jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan pada Sabtu 4 Oktober 2025.

“103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan.”

Baca Juga: Leony Ungkap Viral Kritik Anggaran Tangsel: Bukan Pansos, Hanya Curhat Pajak!

Dari korban selamat, 14 orang masih dirawat di rumah sakit, 89 orang telah pulang, dan satu dirujuk ke RS di Mojokerto. Namun, 49 santri lain berdasarkan absensi pesantren masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

"Sebanyak 49 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan," tambah Muhari. Korban jiwa bertambah secara bertahap, dari tiga pada hari pertama hingga 14 sekarang, menandakan betapa sulitnya operasi di reruntuhan.

Upaya Evakuasi 24 Jam dengan Alat Berat

Tim SAR gabungan, melibatkan Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, pemadam kebakaran, dan relawan, bekerja tanpa henti selama 24 jam.

Pembersihan reruntuhan telah mencapai 50 persen, dengan penambahan alat berat seperti ekskavator untuk mempercepat proses.

Baca Juga: Di Tengah Desakan Hentikan, Pemerintah Justru Pilih Evaluasi Proyek MBG: Apa Alasan di Baliknya?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X