KONTEKS.CO.ID - Kabupaten Pati menjadi pusat perhatian nasional setelah ribuan warga memadati alun-alun dan area sekitar kantor bupati untuk menggelar aksi protes terbesar dalam sejarah daerah ini.
Aksi yang diikuti sekitar 85.000 hingga 100.000 orang tersebut dipicu oleh rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen, meskipun kebijakan itu sudah dibatalkan oleh Bupati Sudewo.
Awalnya, demonstrasi difokuskan untuk menolak kenaikan pajak. Namun, situasi berkembang dan tuntutan massa melebar.
Baca Juga: Bentang Jawa 2025: Aksi Gila 2 Pesepeda Australia, 750 Km Dilibas Hanya dalam Waktu 38 Jam
Warga mendesak pelengseran Bupati, menolak kebijakan sekolah lima hari, meminta penghentian proyek renovasi alun-alun dan pembongkaran masjid.
Lalu, menolak pemasangan videotron, serta menuntut pengembalian pegawai honorer RSUD yang dipecat.
Massa melempar botol air mineral dan batu ke arah kantor pemerintah. Pagar dan kaca jendela sekretariat mengalami kerusakan.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, sementara terjadi aksi saling kejar antara aparat dan demonstran.
Kericuhan juga disertai pembakaran mobil dinas Provost kepolisian. Polisi menduga ada kelompok penyusup yang memicu bentrokan.
Meski kerusuhan cukup parah, pihak kepolisian memastikan tidak ada korban jiwa. Beberapa aparat mengalami luka, sementara massa mulai membubarkan diri menjelang sore.
Baca Juga: Usut Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Periksa Pemimpin Penyelesaian Kredit Bank DKI
Sisa-sisa kericuhan masih terlihat berupa pecahan botol dan puing di sekitar lokasi.
Menariknya, setelah ketegangan mereda, perwakilan demonstran dan aparat kepolisian bertemu untuk berdialog singkat.
Pertemuan itu diakhiri dengan saling jabat tangan seperti video yang diunggah oleh akun @kamiliahamidah di Sosial Media threads.
Artikel Terkait
Terinspirasi Warga Pati, Paguyuban Pelangi Kota Cirebon Ajak Masyarakat Lawan Regulasi Pajak PBB Naik Seribu Persen!
Mensesneg Komentari Kenaikan PBB di Pati yang Bikin Warga Marah
Kisruh Pajak Naik Drastis hingga 250 Persen di Pati, Coba Pelajari Cara Hitung PBB-P2 yang Tepat
Istana Pantau Ketat Demo di Pati, Mensesneg Minta Semua Pihak Tahan Diri
Harta Sudewo Bupati Pati Rp31,5 Miliar dari Toyota Alphard, BMW X5 hingga 31 Tanah di Seluruh Jawa