KONTEKS.CO.ID - Isi rekening seorang pedagang berinisial R di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dikuras habis-habisan.
Hanya dalam waktu sekejap, uang tabungan warga Jalan Meranti Kelurahan Lanjas sebesar Rp685 juta di BRI Cabang Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, lenyap dibobol penipu atau fraudster.
"Peristiwa nahas yang dialaminya bermula ketika mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama ibu, awal Juni 2025," ungkap R kepada wartawan di Muara Teweh, mengutip Selasa 29 Juli 2025.
Baca Juga: Setelah Ngurus MBG, Tugas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Launching Bhayangkara Presisi Lampung FC
R sempat menginformasikan identitas ibu dan neneknya kepada pihak yang mengaku petugas pajak. Namun belakangan orang ini menghentikan urusan pembuatan NPWP-nya.
Sejak peristiwa itu, handphone R sering hang dan sulit diakses. Di layar ponselnya ada tulisan security alert atau security test.
"Saat anak saya ulang tahun, HP mendadak eror, sehingga saya sulit mengakses HP. Saya curiga dan sempat minta tolong petugas BRI Unit Dermaga mengecek rekening saya. Ternyata saldonta tak berkurang, rekening saya tak jadi diblokir, " paparnya.
Baca Juga: Indonesia Berduka, Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun
Kemudian pada Kamis 10 Juli 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, smartphpne miliknya kembali hang. Ini setelah setelah mentransfer uang kepada kerabat di Banjarmasin.
Feeling-nya tak baik. Ia meminta bantuan pihak BRI untuk mengecek saldo rekeningnya dan benar saja saldo rekeningnya tergerus hingg Rp685 juta.
Setelah ditelisik, rekening R mengalami delapan kali transaksi penarikan pada rentang waktu tertentu pada Kamis 10 Juli 2025.
Baca Juga: Kesal, Trump Deadline Putin Akhiri Perang Rusia di Ukraina dalam 10-12 Hari ke Depan
Bank menilai kejadian ini bukan kesalahan bank, tapi kesalahan nasabah. "Saya diminta melapor ke polisi setelah 10 hari menunggu hasil penyelidikan tim siber BRI," tambahnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Muara Teweh, Dwi Nur Cahyo mengatakan, yang terjadi pada nasabahnya sehubungan dugaan tindak kejahatan siber penipuan online (social engineering). Ini akibat adanya modus penipuan yang mengaku petugas Direktorat Jenderal Pajak.
"Dari kronologis pelaporan, nasabah adalah korban social engineering dengan aplikasi ilegal yang pelaku kirim ke ponsel nasabah. Aplikasi ini diterima nasabah melalui platfomr WhatsApp," tuturnya.
Baca Juga: HP vivo Y400 Meluncur dengan Snapdragon 685 dan Baterai 6.000 mAh, di Indonesia Harga Berapa?
Nah dengan aplikasi ilegal inilah pelaku kejahatan siber berhasil mengambil alih ponsel nasabah untuk melakukan mirroring terhadap data pesan singkat (SMS), telepon, dan kontak. Inilah yang membuat pelaku berhasil memperoleh OTP yang dikirimkan oleh sistem BRI ke perangkat nasabah.
BRI berempati atas kejadian yang menimpa R. Tetapi bank hanya akan mengganti kerugian nasabah jika kelalaian akibat sistem perbankan. ***
Artikel Terkait
Kepala Cabang BRI Sunter 2021-2023 Korupsi Rugikan Negara Rp36 Miliar: Dapat Hadiah Toyota Alphard dan Uang Rp400 Juta dari Debitur
Kasus Korupsi EDC BRI, Penyidik KPK Gali Keterangan Manager PT NEC Indonesia
Auditor BPK Temukan Penyalahgunaan Keuangan Negara di BRI Unit Ambon Kota
Tarik Deposito Nasabah Rp17,2 M Tanpa Izin, Manager Bank BRI Cabang Tanah Abang Dituntut 10 Tahun 6 Bulan Penjara
Isi Rekening Rp45 Juta Milik Nasabah BRI Sumenep Tiba-Tiba Ludes Dibobol Orang Tak Dikenal