KONTEKS.CO.ID - Suasana Surabaya mendadak kacau pada Kamis pagi, 19 Juni 2025.
Sekitar 700 sopir truk dari berbagai wilayah Jawa Timur turun ke jalan, menyuarakan penolakan terhadap penerapan penuh kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL).
Massa yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) berkumpul di Puspa Agro, Sidoarjo, sebelum berkonvoi ke sejumlah kantor pemerintahan.
Baca Juga: KPK Mulai Garap Kasus Dugaan Korupsi Pembagian Kuota Haji
Tak hanya menciptakan kemacetan parah dari Sidoarjo hingga Surabaya, aksi ini juga memantik perhatian publik karena mengancam akan berlangsung selama berhari-hari.
Bila tak ada tanggapan dari pemerintah, para sopir bertekad bermalam selama tiga hari di depan Kantor Gubernur Jatim.
Antara Realita Jalanan dan Tekanan Industri
Dalam orasinya, perwakilan GSJT, Angga Firdiansyah, menjelaskan bahwa sopir sejatinya tidak ingin melanggar aturan.
Baca Juga: FBI Tawarkan US Juta untuk Pencarian Baoxia Liu, Selundupkan Komponen Militer AS ke Iran
Namun, desakan pasar dan permintaan perusahaan besar membuat mereka harus mengangkut barang melebihi kapasitas legal.
“Kami bukan pelanggar, kami korban sistem,” begitulah kira-kira suara yang menggema dari kerumunan sopir yang merasa dijadikan kambing hitam dalam kebijakan ini.
Truk besar dan panjang lebih diminati pasar karena efisiensi, meski barang ringan seperti snack sekalipun ikut ditumpuk tinggi.
Anehnya, GSJT mengungkap bahwa proyek pemerintah pun masih memanfaatkan kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi ODOL.
Baca Juga: Lamine Yamal Bantah Isu Pacaran dengan Selebgram Lebih Tua 13 Tahun
Ketidakkonsistenan Aturan dan Hukum yang Berat Sebelah
Masalah bukan hanya di penerapan, tapi juga penegakan. GSJT menyebut bahwa penegakan ODOL kerap berat sebelah.
Artikel Terkait
Kades Casmari Ngaku Tak Pernah Ambil Gaji Usai Nyawer di Klub Malam, DPMD Tahan Penyaluran Dana ke Desanya
7 Orang Terlapor Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon Resmi Jadi Tersangka
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Paksa Tiga Bandara di NTT Ditutup
5 Fakta Gunung Lewotobi Laki-Laki yang Perlu Anda Tahu
Gunung Raung Erupsi Lagi dengan Tinggi Kolom Abu 2.000 Meter, Waspada Aktivitas Vulkanik Meningkat