"Transisi menuju kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Melalui kerja sama strategis ini, Neta bersama Maersk berupaya memperkuat ekosistem kendaraan listrik agar semakin matang," jelas Raditio.
Berkaca dari hal itu, isu finansial yang menimpa induk Neta di China tetap menjadi bayang-bayang yang sulit diabaikan.
Baca Juga: BNPB Libatkan Puluhan Mahasiswa Unpar Survei Kerentanan Bangunan di Bandung
Konsumen tentu akan mempertimbangkan stabilitas perusahaan sebelum mengambil keputusan pembelian, apalagi untuk produk yang membutuhkan dukungan jangka panjang seperti mobil listrik.
Pertaruhan Neta di Indonesia kini melalui ketersediaan suku cadang.
Namun, dalam pasar industri mobil listrik di Indonesia yang terbilang keras ini, ketersediaan suku cadang di gudang hanyalah segelintir faktor masalah yang mengintai.***
Artikel Terkait
Menelisik Kecanggihan dan Kenyamanan MPV Listrik Sporty Aletra L8 EV Aero Line
Wajib Tahu! Ini Beda Oli Mesin vs Oli Gardan yang Sering Dianggap Sama, tapi Efeknya Fatal di Skutik
Spesifikasi Pesawat Latih TNI AU Quicksilver GT500: Ringan, Lincah, dan Efisien
Peneliti Indonesia Kembangkan O-SEATER, Kendaraan Otonom Luar Ruangan Khusus Kawasan Terbatas
Pemilik Lexus Tuntut Toyota karena Masalah di Mobilnya