• Minggu, 21 Desember 2025

Peneliti Indonesia Kembangkan O-SEATER, Kendaraan Otonom Luar Ruangan Khusus Kawasan Terbatas

Photo Author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 20:15 WIB
Peneliti Indonesia membangun O-SEATER sebagai kendaraan otonom untuk penggunaan di luar ruangan. (BRIN)
Peneliti Indonesia membangun O-SEATER sebagai kendaraan otonom untuk penggunaan di luar ruangan. (BRIN)

 

KONTEKS.CO.ID - Industri otomotif terus mematangkan Konsep autonomous mobility-on-demand (AMoD). Kendaraan tersebut saat ini mulai banyak dikembangkan dalam berbagai kegiatan riset, pengembangan, dan implementasi.

Di Tanah Air, para peneliti Indonesia tengah mematangkan konsep O-SEATER atau Outdoor Single Passenger Vehicle Electric Autonomous Transporter.

Ketua Kelompok Riset Robotik dan Kecerdasan Sistem - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Roni Permana Saputra, menjelaskan, O-SEATER adalah kendaraan otonom untuk penggunaan di luar ruangan. Unit melengkapi pengembangan kendaraan otonom sebelumnya, yakni I-SEATER (Indoor SEATER) untuk aplikasi di dalam ruangan.

Baca Juga: Tak Terima Ada Drama OTT Bupati Koltim, Surya Paloh Instrusikan Anak Buahnya di DPR Panggil KPK

“O-SEATER memanfaatkan aplikasi di kawasan terbatas seperti Kawasan Sains Terpadu BRIN. Kendaraan ini memiliki potensi pasar untuk dapat digunakan di rumah sakit, kawasan perumahan, kawasan terpadu, hotel, feeder terminal terintegrasi, kebun raya, operator bandara, dan pusat perbelanjaan,” kata Roni di di Sasana Budaya Ganesa, Institut Teknologi Bandung, Jabar, Jumat 8 Agustus 2025.

O-SEATER adalah kendaraan micro personal mobility vehicle, dan memiliki tipe penggerak elektrik. Dimensi O-SEATER kurang lebih 120 x 75 x 110 sentimeter dan mempunyai jarak tempuh maksimum hingga 10 kilometer.

Unit menggunakan sistem penggerak bertipe penggerak diferensial. Sistem penggerak utamanya terdiri dari dua roda penggerak belakang di sisi kiri dan kanan kendaraan, didukung tambahan dua roda penopang di sisi depan kiri dan kanan.

Baca Juga: Letjen Djon Afriandi Panglima Kopassus, Ini Enam Komandan Grup yang Baru

“Motor penggerak listrik menggerakkan masing-masing roda penggerak belakang secara independen, memungkinkan pergerakan dan manuver kendaraan secara keseluruhan,” papar Roni.

Adapun komponen O-SEATER terdiri dari hall effect sensor 4G Wi-Fi outer, XSens vision navigator, dan RGB-D camera di bagian atas.

“Kemudian di bagian motor menggunakan 9 DOF IMU dan main computing module. Untuk bagian depan, terdapat 3D Lidar dan 8 x ultrasonic,” terangnya.

Baca Juga: Buka Pelatihan Terapi USEFT Bagi Ditreskrimsus dan Bhayangkari, Kapolda NTT: Jaga Kesehatan Mental, Kuatkan Ketahanan Emosi

O-SEATER dapat beroperasi untuk mengantarkan penumpang dari satu pos/gedung ke pos/gedung lainnya. “Kendaraan dapat beroperasi menjadi kendaraan tour otonom ataupun alat transportasi micro shuttle untuk mengantarkan penumpang dari satu pos ke pos lainnya,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB
X