Strategi ini terbukti efektif membuat pasangan muda Indonesia frustrasi dan kehilangan momentum sejak gim pertama.
Febriana juga membandingkan laga ini dengan pertemuan mereka sebelumnya di China Open 2025.
Saat itu, pertandingan berjalan lebih ketat karena mereka mampu menekan kesalahan sendiri.
“Sebenarnya pola mainnya sama, tetapi di sini kami banyak mati sendiri. Di China, kami lebih tahan dan minim kesalahan sehingga pertandingan bisa lebih ketat,” ungkap Febriana.
Fokus Perbaikan ke Turnamen Berikutnya
Baca Juga: Pedagang Online Akan Dipungut Pajak Mulai Februari 2026
Dengan hasil ini, Indonesia kehilangan satu wakil ganda putri di Arctic Open 2025.
Febriana-Meilysa berjanji akan segera melakukan evaluasi, terutama dalam hal konsistensi dan fokus saat bermain.
Mereka berharap bisa tampil lebih stabil di turnamen selanjutnya dan memperbaiki performa agar tidak terjebak dalam kesalahan sendiri seperti kali ini.***
Artikel Terkait
Patahkan Kegigihan Hong Kong, Indonesia Melaku ke Perempat Final Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2025
Tolak Kedatangan Atlet Senam Israel ke Jakarta, PDIP Ingatkan Sikap Tegas Konsisten Bung Karno
Kejuaraan Dunia Junior 2025: Tim Beregu Campuran Indonesia Gas Pol ke Perempatfinal
Jadwal Perempat Final Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2025: Indonesia Hari Ini Bantai Taiwan?
Tumpas Taiwan, Kapten Ubed Pimpin Tim Indonesia Melaju ke Semifinal Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2025