• Minggu, 21 Desember 2025

BWF Klaim Kekurangan Shuttlecock Belum sampai Krisis, Tapi?

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 18:19 WIB
Pemilihan kok atau shuttlecocks yang benar penting bagi pemain bulu tangkis.  (badmintonhq)
Pemilihan kok atau shuttlecocks yang benar penting bagi pemain bulu tangkis. (badmintonhq)

KONTEKS.CO.ID - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyatakan kekurangan shuttlecock atau kok yang tengah terjadi belum mencapai tingkat “krisis.

Namun, BWF menekankan produsen harus segera menyelesaikan masalah rantai pasok.

Sekjen BWF Thomas Lund menyatakan perlunya percepatan pengembangan alternatif bulu sintetis.

Baca Juga: Sempat Cedera, Jonatan Christie Yakin Bisa Tampil All Out di BWF World Championships 2025 Paris

Itu supaya pemain badminton di seluruh dunia tetap dapat bermain dengan lancar.

“Jadi kami tetap menyadari tantangan rantai pasok global dan kenaikan harga shuttlecock berbulu,” kata Thomas Lund, seperti dikutip dari PTI.

“Tantangan itu bisa berdampak pada komunitas bulu tangkis di seluruh dunia,” tambah Lund.

Baca Juga: Pasar Shuttlecock Bulu Tangkis Diprediksi Tembus Rp19,5 Triliun pada 2032

Menurut laporan L’Equipe, kelangkaan shuttlecock dipicu perubahan kebiasaan makan di China.

Masyarakat kini lebih memilih daging babi dibandingkan bebek dan angsa, yang sebelumnya menjadi sumber utama bulu kok.

Penurunan populasi bebek dan angsa ini menyebabkan kelangkaan bulu, sekaligus melonjaknya harga shuttlecock di pasar global.

Baca Juga: BWF 2025: Dua Pasangan Eropa Disebut Jadi Kuda Hitam, Indonesia Jadi Lapar Gelar

Di India, lonjakan harga ini terasa cukup signifikan.

Harga shuttlecock berkualitas tinggi hampir tiga kali lipat dalam setahun terakhir, dari sekitar 1.200 rupee menjadi lebih dari 3.000 rupee per tabung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X