Hal itu, kata Imam, yang jadi bahan rekomendasi kepada Eng Hian nantinya.
Sementara, terkait persiapan atlet-atletnya menuju tur Eropa nanti, pihaknya akan fokus pada strategi dan teknik lapangan.
Terlebih, waktu menuju turnamen tersebut tidak banyak.
Sebab, sempat terpotong dengan Badminton Asia Mixed Championship 2025 di China, pada 11-16 Februari lalu.
Khusus untuk, Imam mengaku, anak asuhnya sudah siap.
"Tinggal paling penting saat pertandingan, pembawaannya. Kadang-kadang saya melihat masih banyak eror sendiri. Jadi poin-poin penting masih terlalu banyak mikir," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintahan AS Kecam Boeing, Trump: Seharusnya Kita Bisa Beli Pesawat Lain
"Itu yang sering menimbulkan permainan tidak keluar dengan semestinya. Kalau saya lihat, seharusnya bisa lebih dari itu, tapi kayak ada tegang," lanjutnya.
Menurut Imam, hal itu terjadi pada keseluruhan atlet tunggal putri.
"Jadi masih banyak sekali mati yang tidak perlu. Kalau untuk teknik mereka punya. Kapan saat poin masuk dulu, ini harus cari poin, itu yang harus masih dijalankan terus," katanya.
"Seperti Gregoria, kalau saya lihat, pukulannya luar biasa. Tapi kalau ketemu lawan ulet dan matikan agak susah kadang-kadang, timbul lah itu," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Reaksi Bos Dorna Sports Terima 28 Permintaan Gelar MotoGP di Seluruh Dunia
Bawa Indonesia Juara Badminton Asia Mixed Team Championship 2025, Fadia Ungkap Kesan Bermain Rangkap
Disebut Calon Suksesor Taufik Hidayat, Begini Jawaban Santai Alwi Farhan Usai Juara Badminton Asia Mixed Team Championship 2025
Eng Hian Soal Indonesia di Piala Sudirman 2025: Sebut Pemain Muda dan Target yang Realistis
Ranking BWF Terbaru: Alwi Farhan Naik, Putri KW Kejar 10 Besar Dunia