KONTEKS.CO.ID - Meski MotoGP telah mencapai batas maksimal 22 seri dalam kalender balap, hal itu tidak menghentikan minat berbagai negara untuk menjadi tuan rumah acara Grand Prix (GP).
Bahkan menurut Carmelo Ezpeleta minat tersebut semakin berkembang dari tahun ke tahun.
CEO Dorna itu mengungkapkan kepada La Vanguardia seperti apa faktanya.
"Realitasnya adalah kami memiliki 28 permintaan Grand Prix di seluruh dunia,” kata Ezpeleta.
“Namun, kami tetap hanya bisa menggelar 22 seri. Kami harus mempertimbangkan negara dan lokasi,” ujarnya.
Baca Juga: MotoGP Kurangi Jumlah Seri di Semenanjung Iberia, Mana Bakal Dicoret?
Faktor Utama Menentukan Seri MotoGP
Ezpeleta kemudian menjelaskan beberapa faktor utama dalam menentukan lokasi MotoGP.
“Tentu saja, sirkuit, keselamatan, dan organisasi memainkan peran penting,” ucap kakek dari Spanyol itu.
“Namun ada juga nilai tambah dari apa yang dilakukan. Terutama untuk menjadikan acara ini lebih dari sekadar kompetisi olahraga,” katanya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bicara Peluang di MotoGP 2025 bersama Yamaha
MotoGP Semenanjung Iberia Dikurangi
Perlu dicatat bahwa acara Grand Prix di Semenanjung Iberia akan dikurangi dari lima menjadi maksimal dua atau tiga pada tahun 2027.
Penambahan Seri Hungaria tahun ini dan Brasil pada 2026, beserta kembalinya India pada tahun yang sama, menunjukkan minat yang makin besar untuk menjadi tuan rumah MotoGP.
Ada juga spekulasi mengenai kemungkinan adanya putaran kedua di Amerika Serikat.***
Artikel Terkait
Bagnaia Jawara MotoGP Barcelona 2024, tapi Martin Juara Dunia!
Honda Castrol Luncurkan Tim MotoGP di Indonesia, Joan Mir dan Luca Marini Jadi Andalan!