“Kuota Solar sampai Oktober 2025 diperkirakan under 10% dari batas yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya.
Penurunan ini dinilai sebagai indikasi bahwa distribusi menjadi lebih terukur dan tidak mudah disalahgunakan.
Untuk Pertalite, tren serupa juga terlihat. Realisasi kuotanya diproyeksi lebih rendah sekitar 10% dari target nasional tahun 2025.
Menurut Pertamina, hal ini menunjukkan bahwa pemakaian BBM subsidi semakin sesuai peruntukannya.
Baca Juga: Helwa Bachmid dan Istri Habib Bahar Saling Bongkar Bukti di Medsos, Netizen: Perang Aib!
Meski begitu, pengawasan dipastikan akan terus berjalan.
Pertamina menegaskan bahwa sistem akan diperbarui jika ditemukan pola penyimpangan baru.
Sanksi pemblokiran nopol tetap diberlakukan selama ada indikasi penyalahgunaan.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap subsidi BBM benar-benar diterima masyarakat yang berhak, sekaligus menekan potensi kerugian negara akibat praktik curang di lapangan.***