Benowo terlihat memberi penegasan halus ke arah tertentu. Ia bahkan menyampaikan peringatan bernada filosofi kepada pihak yang belum siap memikul gelar tersebut.
“Kalau masih ada yang menolak karena ada yang lain ikut jumeneng, ya silakan saja. Kita hanya memperhatikan, kuat jalan atau tidak. Kalau tidak kuat bisa sakit, kalau tidak ya mati,” katanya.
Ia menutup dengan refleksi yang membuka mata banyak orang bahwa jabatan raja tidak selalu manis.
“Apa benar menjadi raja itu enak? Terhormat, dihargai, dipuji? Semua mudah dicari, termasuk pinjaman?” ujarnya, menyisakan pesan ironi yang dalam.***