nasional

Anak Riza Chalid Pakai Rp176 M Buat Golf! Duitnya dari Hasil Sewa Terminal BBM Merak

Selasa, 14 Oktober 2025 | 15:55 WIB
Kerry Andrianto Riza pakai hasil sewa terminal BBM Merak untuk main golf. (X @jaksapedia)

KONTEKS.CO.ID – Anak pengusaha minyak ternama Mohammad Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza, kembali jadi sorotan publik.

Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin 13 Oktober 2025, jaksa mengungkap fakta mencengangkan.

Jaksa mengungkap soal dugaan penggunaan dana Rp176,3 miliar hasil sewa Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Merak untuk bermain golf di Thailand.

Baca Juga: De Jure Desak Komisi Kejaksaan Bertindak Tegas Soal Eksekusi Terpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut uang tersebut digunakan Kerry bersama sejumlah pejabat Pertamina dalam kegiatan golf di Negeri Gajah Putih.

“Terdakwa Muhammad Kerry Adrianto Riza dan Gading Ramadhan Joedo menggunakan uang sebesar Rp176,3 miliar yang berasal dari pembayaran sewa Terminal BBM Merak untuk kegiatan golf di Thailand,” kata jaksa di ruang sidang.

Dugaan Intervensi Penyewaan Terminal BBM Merak

Kasus ini bermula dari dugaan intervensi Kerry dan ayahnya, Riza Chalid, terhadap PT Patra Niaga agar menyewa Terminal BBM Merak.

Melalui perusahaan PT Orbit Terminal Merak (OTM), keduanya disebut meraup keuntungan hingga Rp2,9 triliun.

Baca Juga: Cape Verde, Negara Mini yang Cetak Sejarah Lolos ke Piala Dunia 2026

Jaksa mengungkap, kerja sama tersebut melibatkan Gading Ramadhan Joedo, Direktur PT Tangki Merak, yang menawarkan terminal milik PT Oiltanking Merak (OTM).

Dalam prosesnya, Kerry dan Riza diduga mendesak pejabat Pertamina agar mempercepat kerja sama tanpa proses lelang sesuai prosedur.

“Mereka meminta Direktur Utama Pertamina untuk melakukan penunjukan langsung meskipun tidak memenuhi kriteria pengadaan,” jelas jaksa.

Baca Juga: Lintang Rinjani Menang Mudah, Tiga Ganda Campuran Lolos Kejuaraan Dunia Junior 2025

Kerugian Negara Capai Ratusan Triliun

Jaksa menilai kerja sama itu menyebabkan biaya sewa terminal menjadi jauh lebih mahal, sekaligus memperkaya pihak-pihak tertentu.

Halaman:

Tags

Terkini