Dugaan Rekayasa Akuisisi
Sasmito menyoroti keterlibatan perusahaan asing dan praktik akuntansi yang dinilainya merugikan keuangan negara.
Kerugian Negara Signifikan
Ia memperkirakan kerugian akibat skandal BLBI dan penjualan BCA bisa mencapai Rp200 triliun hingga Rp1.030 triliun.
Kritik Keras ke KPK
Sasmito menuduh KPK tidak serius menindaklanjuti laporan yang sudah ia serahkan terkait dugaan pelanggaran dalam kasus BCA dan BLBI.
Baca Juga: Pemutaran Lagu di Pesta Kondangan Kena Royalti? Ini Kata Menkum Vs WAMI
Tantangan untuk Pemerintah Prabowo
Menurutnya, pemerintahan sebelumnya hanya sebatas wacana. Ia mendesak Presiden terpilih Prabowo Subiantoagar membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.
Bahkan, Sasmito menilai negara berhak mengambil alih kembali 51% saham BCA tanpa kompensasi, jika terbukti ada rekayasa atau praktik korupsi.
Siap Pimpin Satgas Anti-Mafia
Sebagai bentuk komitmen, Sasmito menyatakan siap memimpin Satgas Pemberantasan Mafia Keuangan Negara apabila pemerintah memberikan mandat kepadanya.
Baca Juga: Menkumham Supratman Guncang Dunia Musik: Audit LMKN dan LMK Diminta, Fakta Royalti Siap Terkuak!
Implikasi Ekonomi
Kasus BLBI dan penjualan saham BCA disebut sebagai salah satu skandal keuangan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Jika benar kerugian negara mencapai ratusan triliun, hal ini berpotensi memengaruhi kepercayaan publik terhadap konsistensi pemerintah dalam menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.