KONTEKS.CO.ID - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, anggota TNI tak boleh berpolitik praktis.
Dia menekankan jajarannya tidak terjun dalam politik praktis dan tetap pada tugas memperkuat pertahanan negara.
Jenderal Agus menyampaikan hal itu saat memberikan kuliah umum kepada 212 Perwira Siswa Dikreg LIII Sesko TNI TA 2025 di Graha Widya Adibrata, Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Tsunami Kebangkrutan Restoran Hantam Singapura, 300 Lebih Tutup Setiap Bulan
"TNI tidak boleh berpolitik praktis, tetapi harus tahu politik negara," kata Jenderal Agus dalam keterangannya, Kamis 19 Juni 2025.
Agus menjelaskan, TNI perlu memahami politik nasional agar setiap prajurit dapat bersikap tepat dalam menjalankan tugas negara.
Selain paham dinamika politik dalam negeri, anggota TNI juga harus peka terhadap isu politik dan dinamika konflik yang terjadi di kancah internasional.
Baca Juga: Surabaya Lumpuh! Ratusan Sopir Truk Geruduk Kota, Tuntut Revisi Aturan ODOL 2025
Menurutnya, membangun diplomasi dan kerja sama militer dengan negara lain menjadi langkah tepat bagi TNI untuk memperkuat stabilitas keamanan di kawasan.
Dia menyampaikan, status Indonesia sebagai negara nonblok juga mempermudah TNI menjalin kerja dengan negara lain.
"Harus tetap berlandaskan prinsip politik luar negeri bebas aktif dan kepentingan nasional sebagai dasar pijakan strategi pertahanan," katanya.
Namun demikian, Agus menegaskan, TNI juga harus mengantisipasi dampak konflik luar negeri terhadap pertahanan dan keamanan negara.
"TNI dituntut untuk mengantisipasi setiap perubahan global yang berpotensi memengaruhi stabilitas nasional," tuturnya.