• Senin, 22 Desember 2025

Bantah Minta 3 Periode, Jokowi: Tanya Bu Mega dan Mbak Puan

Photo Author
- Senin, 30 Desember 2024 | 16:39 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa, 14 Mei 2024. (Foto: Dok. BPMI Setpres)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa, 14 Mei 2024. (Foto: Dok. BPMI Setpres)

 "Jadi Jokowi memang menginginkan 3 periode atau perpanjangan jabatan seperti yang disampaikan tokoh-tokoh terdekat Jokowi, dan nanti bukti-buktinya ada di video yang akan dirilis Saudara Sekjen," kata Guntur pada Jumat, 27 Desember 2024.

 

Guntur juga mengatakan bahwa Hasto memiliki video lain yang memiliki daya ledak besar. Video tersebut salah satunya soal kriminalisasi terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

 

"Ada video khusus soal kriminalisasi Anies Baswedan beserta bukti-buktinya. Ini skandal besar melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana rekayasa hukum dengan menyalahgunakan aparat negara dipakai untuk membunuh lawan politik. Daya ledaknya luar biasa," ujarnya.

 

"Khusus untuk seorang mantan petinggi, saudara sekjen selalu membersamai dan membela dia dan keluarganya sudah 23 tahun ini. Rahasia sekecil apa pun dan buktinya dipegang Saudara Sekjen," katanya.

Baca Juga: Setelah Jeju Air Kecelakaan, Kini Pesawat Air Canada Terbakar saat Mendarat Darurat di Nova Scotia

Guntur juga menyampaikan bahwa KPK saat ini adalah orang-orang pilihan Presiden ke-7 Joko Widodo. Tidak hanya itu, mereka yang merupakan petinggi negara dan penegak hukum juga diangkat oleh Jokowi.

 

"Kalau bahasa Jawanya 'nabok nyilih tangan', menampar pakai tangan orang lain. Pimpinan KPK saat ini proses seleksi dan pemilihan di era siapa? Petinggi-petinggi negara, khususnya penegak hukum, siapa yang memilih dan mengangkat? Pengaruh Jokowi masih sangat kuat," kata Guntur.

 

Selain itu, Guntur juga menyinggung opini publik yang memperlihatkan bahwa Presiden Prabowo masih harus menunduk kepada Jokowi.

Baca Juga: PP PBSI Beberkan Alasan 3 Wakil Indonesia Mundur dari Malaysia Open 2025

"Apalagi kalau kita lihat di opini publik, medsos misalnya bagaimana Pak Prabowo, Presiden masih menunduk-nunduk ke Jokowi," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X