Dia berpendapat, kawasan Nusantara adalah salah satu pusat peradaban purba terkaya dan paling kompleks di dunia. Hal itu sangat penting dalam memahami asal-usul umat manusia.
"Warisan ini melimpah dan menjadi dasar pemahaman sejarah serta peradaban manusia secara global," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Duka, Habib Umar bin Ahmad Al Hamid Wafat
Dalam pameran memperingati 130 tahun penemuan Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois ditampilkan berbagai fosil dan artefak bersejarah.
Termasuk, tengkorak Homoerectus S-17 yang paling lengkap di dunia dan pertama kali dipamerkan ke publik.
Tak hanya itu, fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon juga memperkaya narasi ekosistem awal Nusantara, menggambarkan lingkungan dinamis dengan berbagai spesies yang hidup berdampingan, menciptakan salah satu habitat paling kompleks dalam sejarah bumi.
Dalam narasi global asal-usul manusia, teori 'Out of Africa' telah lama dominan.
Meski demikian, penemuan dan sebaran fosil manusia purba di Indonesia melengkapi atau merevisi teori tersebut.
"Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa wilayah Nusantara adalah laboratorium alami, ruang hidup manusia purba untuk belajar bertahan hidup, beradaptasi, dan berinovasi," tuturnya.
Baca Juga: 3 Kasubdit Narkoba Polda Metro Jaya Dimutasi Terkait Kasus Pemerasan Penonton DWP 2024
Melalui pameran ini, lanjutnya, Indonesia mengingatkan kepada dunia bahwa bab pertama peradaban manusia tidak hanya mulai di Afrika.
Namun, juga menemukan kekuatan dan kompleksitasnya di Nusantara.
Pengakuan ini pun menempatkan Indonesia di garis depan untuk mendefinisikan ulang cerita evolusi global.
Untuk itu, Kementerian Kebudayaan berkomitmen melindungi dan memanfaatkan warisan budaya sesuai Pasal 32 Ayat (1) UUD 1945 dan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Pameran ini merupakan bukti nyata upaya Indonesia memperkuat dan memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.
Baca Juga: Hasto: Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan, Hadapi dengan Kepala Tegak dan Mulut Tersenyum
Artikel Terkait
Diungkit Lagi, Delay Data Imigrasi Era Yasonna Laoly Terkait Harun Masiku
Masih Berstatus Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi Hingga Luncurkan Abu Vulkanik 1,1 Km
Larang Warga Konvoi Saat Malam Tahun Baru 2025, Polda Metro Jaya Bisa Lakukan Upaya Hukum
Dua Kali Kecelakaan Maut di Jalan Tol Cipularang, Dua Korban Meninggal Dunia
Kecelakaan Maut Bus di Tol Cipularang, Ustaz Pemimpin Rombongan Peziarah Meninggal Dunia
Hasto Kristiyanto Sampaikan Pernyataan Terkait Status Tersangka di KPK