Rumah kayunya ia ubah menjadi perpustakaan kecil bernama PATABA (Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa), ruang baca gratis bagi siapa saja.
Dari doktor filsafat hingga pemulung, dari Moskow ke Blora, Soesilo Toer menjalani hidupnya dengan satu keyakinan bahwa gelar tidak pernah menentukan nilai manusia.
Namun, prinsip dan kerja jujurlah yang menentukan bagaimana seseorang berdiri menghadapi kerasnya kehidupan dunia.***
Artikel Terkait
Pengakuan Mengejutkan Leo Wattimena, Sepak Terjang Omar Dhani, dan Jejak AURI di Balik G30S PKI
Sosok Syaikhona Muhammad Kholil: Kiai Karismatik Bangkalan yang Resmi Sandang Gelar Pahlawan Nasional
Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin Meninggal Dunia, Sosok Visioner yang Tinggalkan Warisan Besar
Sosok KGPH Hangabehi, Kandidat Raja Keraton Surakarta yang Dikenal sebagai Pemerhati Keris dan Penjaga Museum
Profil Rizki Juniansyah: Lifter Emas RI yang Resmi Dilantik Jadi Perwira TNI AL, Begini Perjalanan Epiknya!
Di Balik Kontroversi Ferry Irwandi, Ini Sosok Muthia Nadhira: Istri, Cinta Pertama, dan Partner Kebaikan