KONTEKS.CO.ID – Busyro Muqoddas, Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM, menegaskan bahwa tragedi bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar tidak lepas dari akar persoalan kebijakan negara.
“Kita mengalami tragedi kemanusiaan akibat kriminalisasi, radikalisasi, dan terorisme politik," kata Busyro dari Posko Nasional untuk Sumatera pada Minggu, 14 Desember 2025.
Posko Nasional untuk Sumatera menyatakan, bencana di tiga wilayah itu mempertegas tragedi kemanusiaan di tempat lain seperti Rempang, Morowali, dan Ternate.
Baca Juga: Anies Baswedan: Sudah Waktunya Bencana di Sumatra Ditetapkan Jadi Bencana Nasional, Belum Terlambat
Berbagai PSN, termasuk proyek Makan Bergizi Gratis (MBG), harus segera dihentikan dan anggarannya dialihkan untuk korban bencana.
“Kita sebagai masyarakat sipil, kampus, dan organisasi keagamaan harus mendesak prioritas ini. Agama bukan tugas langitan, melainkan komitmen kemanusiaan,” ujarnya.
Posko Nasional untuk Sumatera, terdiri dari 21 organisasi masyarakat sipil, mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan Status Bencana Nasional untuk Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Sudah memasuki hari ke-16 sejak bencana melanda tiga provinsi tersebut, namun penanganan pemerintah lamban, tidak memadai, dan gagal membaca situasi faktual di lapangan," kata Afif, perwakilan Posko Nasional untuk Sumatera dari WALHI Aceh pada Minggu, 14 Desember 2025.***
Artikel Terkait
Masih Terus Bertambah, Korban Tewas Bencana Sumatra Nyaris Sentuh Angka 1.000, BNPB: 226 Orang Masih Hilang
Belum 30 Menit, Penggalangan Donasi Bencana Sumatera Peradi Tembus Rp6,7 Miliar
Update Korban Meninggal Akibat Bencana di Sumatera Tembus 1.006 Jiwa
Posko Nasional untuk Sumatera Desak Prabowo Segera Tetapkan Bencana Nasional
Korban Bencana Sumatera Terancam Mati Kelaparan, Prabowo Harus Segera Tetapkan Bencana Nasional