KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf bereaksi soal permintaan mengembalikan konsesi tambang ke pemerintah.
Gus Yahya, sapaannya, mengaku pihaknya tak masalah mengambalikan konsesi tambang ke pemerintah.
"Iya, itu nggak masalah," ucapnya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis 11 Desember 2025.
Baca Juga: Amdal Disetujui, Tambang Hengjaya Genjot Penjualan Bijih Nikel 2025, IMIP Jalan Lagi
"Tetapi semua harus dibicarakan bersama, karena keputusannya ini juga keputusan bersama," imbuhnya.
Dia lantas merespons kabar dugaan pemicu konflik internal PBNU disebabkan persoalan konsesi tambang.
Selain soal tambang, tambahnya, ada soal lain yang menjadi pemicu polemik internal dalam tubuh organisasinya.
"Mungkin, mungkin saja, tapi bukan cuma itu. Ada yang lain," ungkapnya.
Sebelumnya, Gus Yahya menegaskan aturan organisasi harus dijalankan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), tanpa ada ruang untuk manipulasi.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,7 Kembali Guncang Jepang, Diprediksi Bakal Diterjang Tsunami 1 Meter
Dia menyampaikan pesan dari para kiai sepuh yang baru saja menggelar pertemuan di Ploso dan Tebuireng. Pesan itu sederhana namun penuh tekanan moral.
“Ya tetap kembali ke AD/ART,” ucapnya.
Ia menegaskan lagi, “Jalankan AD/ART apa adanya, jangan ditekuk-tekuk gitu.”
Menurutnya, aturan organisasi bukan sekadar dokumen administratif, melainkan fondasi yang menjaga PBNU tetap stabil, kompak, dan terhindar dari kepentingan sesaat.
Artikel Terkait
Gantikan Gus Yahya, KH Zulfa Mustofa Resmi Ditunjuk sebagai Pj Ketum PBNU hingga Muktamar 2026
Ungkap Jatidirinya usai Ditunjuk Jadi Pj Ketum PBNU, KH Zulfa Mustofa: Saya Keponakan KH Ma'ruf Amin
Menag Nasaruddin Umar Bantah Intervensi Rapat Pleno PBNU: Saya Datang sebagai Rais Syuriyah!
PBNU Alami Kemunduran Jika Abaikan Tatanan Organisasi, Peringatan Tegas Gus Yahya Jadi Sorotan
Gus Yahya Tegas soal Polemik PBNU, Minta AD ART Dijalankan Utuh: Tanpa Ditekuk-tekuk!