• Minggu, 21 Desember 2025

Produksi Anjlok, Smelter Freeport Ditutup Sementara tanpa PHK

Photo Author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 17:53 WIB
Smelter Freeport di Gresik. (PTFI)
Smelter Freeport di Gresik. (PTFI)

KONTEKS.CO.ID - Freeport Indonesia menghentikan sementara operasional smelter tembaga barunya di kawasan Java Integrated and Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, akibat pasokan konsentrat dari tambang Papua terhenti.

Perusahaan menegaskan tak ada pemutusan hubungan kerja selama penutupan sementara ini, dan operasional diproyeksikan kembali berjalan pada April 2026.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan, penghentian tersebut dipicu terganggunya distribusi konsentrat.

Baca Juga: Mengenal 4 Unit Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Pesisir dan Kepulauan

Itu setelah insiden longsoran lumpur bijih basah melanda tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura pada 8 September 2025.

Kejadian itu membuat produksi Freeport anjlok menjadi sekitar 30 persen atau hanya 65 ribu–70 ribu ton per hari, jauh di bawah rata-rata normal 200 ribu ton.

“Operasi smelter memang berhenti karena suplai konsentrat terputus, tetapi tidak ada PHK,” kata Tony, Rabu, 10 Desember 2025.

Baca Juga: Polri Temukan Lahan Asal Kayu Gelondongan di Garoga-Anggoli dan Sita 3 Alat Berat

“Kami hanya melakukan penjadwalan ulang pekerjaan, sementara jumlah kontraktor dikurangi karena fasilitasnya memang belum beroperasi penuh.”

Freeport menargetkan kegiatan penambangan di GBC bisa pulih pada Maret 2026, sehingga pengiriman konsentrat ke smelter dapat dimulai kembali sebulan setelahnya.

Selama masa berhenti, tim di Gresik fokus melakukan pemeliharaan rutin agar fasilitas siap ketika suplai kembali tersedia.

Baca Juga: Polri Naikkan Kasus Kayu Gelondongan di Garoga dan Anggoli ke Tahap Penyidikan

Sebelum gangguan terjadi, proses peningkatan kapasitas smelter telah mencapai 70–80 persen dan diperkirakan dapat mencapai tahap penuh bila operasi berjalan normal.

“Pemanasan, perawatan, dan proses netralisasi tetap dilakukan supaya ketika konsentrat masuk, smelter bisa langsung kembali beroperasi, meski secara bertahap,” ujar Tony.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X